Mohon tunggu...
Cipunk AlGhofur
Cipunk AlGhofur Mohon Tunggu... Koki - Selalu ada jalan disetiap kemauan

Lakukan apa yang ingin kau lakukan selama tidak bertentangan dengan aturan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Harapan di Atas Harapan

15 Juni 2019   03:31 Diperbarui: 15 Juni 2019   04:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harap pengharap dan harapan mereka saling beradu di telinga Jaka. Pemuda yang sekarang sedang mengalami kebimbangan akan perasaan yang entah seperti apa bila diuraikan. Ia sering kali tertawa namun seketika diam tanpa kata, entah apa yang Ia pikirkan. Hati dan pikirannya tak selaras, Ia cemas akan harapannya kepada Wati wanita yang sangat Ia cintai dan kasihi tak berakhir seperti yang Ia perhitungkan.

Wati si gadis pujaan hati yang Ia cinta karna satu tempat kerja ternyata sudah ada yang punya. Namun nyatanya Wati masih memberikan kesempatan kepada Jaka untuk membuktikan keseriusannya. Jaka pun gembira bukan kepalang. Ia seperti mendapat suntikan semangat untuk mengarungi hari.

Hari demi hari berlalu, satu tahun sudah jaka dan Wati menjalin asmara. Jaka yang semakin yakin kepada wati mulai merasa bahwa dirinya harus bisa menghalalkannya. Karna jaka merasa untuk apa berlama-lama bersama tanpan ikatan yang ada. Jaka tidak suka berpacaran, Dia berprinsip kalo suka sama suka kenapa tidak untuk hidup bersama. 

Hingga suatu hari selepas kerja Jaka bertanya kepada Wati

"Yank, panggilan mesra Jaka pada Wati."

"Dalem sayang, Wati menjawab dengan manjanya,"

"Aku mau bertanya sesuatu sama kamu, boleh ?," ucap Jaka meminta ijin.

Dengan wajah heran Wati menjawab," Iya, ada apa?".

"Kamu benar sayang aku ?", tanya jaka.

"Emang kenapa ?", Wati heran.

"Kalo kamu beneran sayang, kamu mau tidak nikah sama aku ?", Jaka coba mencari keyakinan Wati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun