Relung sisi barat berisi arca Ganesa, dan relung sisi selatan belum ditemukan arca yang mengisinya. Bagian atas relung berhiaskan kala tanpa rahang bawah, di kanan kiri relung berhiaskan pilaster dengan motif dedaunan dan makara.
Uraian sekilas tentang arsitek Candi Kedulan tersebut menunjukkan bahwa Candi Kedulan mempunyai nilai arsitek indah dan kompleks.
Keindahan dapat dilihat pada ragam hias yang menempel pada dinding candi, kompleksitas  bangunan dapat dilihat pada struktur candi, baik candi induk, candi perwara maupun pagar candi.Â
 Aspek Sejarah Candi Kedulan
Ulasan tentang aspek sejarah akan mengulas tentang kapan Candi Kedulan dibangun dan siapa raja yang memerintah. Upaya mengetahui hal tersebut didasarkan prasasti yang ditemukan di halaman situs Candi Kedulan saat kegiatan eskavasi yaitu Prasasti Sumundul dan Prasasti Pananggaran (869 M).
Isi kedua prasasti tersebut adalah adanya dam (bendungan air) yang digunakan oleh masyarakat di desa Sumundul dan Panangaran. Selain itu juga disebut adanya bangunan suci bernama Tiwagaharyyan. Â
Berdasar isi prasasti tersebut selain menunjukkan adanya system irigasi dalam melakukan aktivitas perekonomian (pertanian) juga menunjukkan adanya periodesasi dibangunnya Candi Kedulan. Sebab kedua prasasti ditemukan di halaman candi. Maka tidak berlebihan, bahwa prasasti tersebut berhubungan dengan Candi Kedulan.
Berdasar analisis tersebut maka Candi Kedulan dibuat pada 869 M (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta). Apabila dikaitkan dengan silsilah raja Mataram Hindu (Prasasti Wanua Tengah III), raja dari dinasti Sanjaya yang berkuasa adalah Kayuwangi (855 M-885 M). Maka pembuatan Candi Kedulan atas perintah raja Kayuwangi.
Selanjutnya, apabila candi tersebut selesai dibangun masa akhir kekuasaan Balitung (898 M-911 M), maka candi tersebut dibangun selama 42 tahun (tahun 911 M-869 M). Â Â