Selanjutnya lagi, apabila dugaan itu dikaitkan dengan letusan gunung Merapi tahun 1066 M sebagai penyebab terkuburnya Candi Kedulan berikut peradaban Mataram Hindu Jawa Tengah (sehingga ibukota dipindah ke Jawa Timur), padahal Candi Kedulan baru ditemukan tahun 1993, maka candi tersebut terkubur di dalam tanah dalam kisaran waktu 1082 tahun (1993-911). Â
Selanjutnya lagi, apabila diasumsikan Candi Kedulan selesai dibangun pada akhir kekuasaan Balitung (911 M) dan terkubur akibat letusan gunung Merapi tahun 1066 M, maka Candi Kedulan digunakan sebagai sarana ibadah selama 155 tahun (1066 M-911 M).
Ilustrasi tersebut dapat memberikan gambaran betapa lama Candi Kedulan berfungsi dan akhirnya terkubur di dalam tanah. Yang pasti, pada saat gunung Merapi Meletus tahun 1066 M, Candi Kedulan sudah jadi dan sudah digunakan sebagai sarana ibadah.
Sebab berdasar bukti-bukti arkeologi, bahwa pembangunan Candi Kedulan selesai sampai akhir. Sehingga saat terpendam, Candi Kedulan dalam kondisi sudah selesai dibangun dan sudah sekitar 155 tahun digunakan sebagai sarana ibadah. Â Â
Candi Kedulan dan Mosaik Budaya Adiluhung Mataram Hindu
Candi Kedulan berada di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Â Peradaban tersebut baru terkuak sejak tahun 1993 yang secara tidak sengaja dilakukan oleh penambang pasir.
Pendek kata Candi Kedulan pernah terpendam dalam waktu ratusan tahun akibat letusan gunung Merapi. Letak candi berada di kedalaman 8 m di bawah tanah.
Mengapa disebut mosaik budaya adiluhung? Sebab candi Kedulan selain mempunyai keindahan yang  unik (seperti seni arsiteknya, relief yang menghiasi, maupun ornamen-ornamen lainnya), namun tetap menjadi satu rangkaian simbol keberhasilan kerajaan Mataram Hindu. Maka candi Kedulan menjadi salah satu bukti kebesaran yang pernah diukir oleh kerajaan Mataram Hindu.
Sebagai mosaik budaya, Candi Kedulan mempunyai nilai sejarah dan budaya yang penting dalam mengungkap peradaban masa lalu Nusantara.
Candi tersebut setidaknya menjadi bukti nyata kuatnya pengaruh agama Hindu di Nusantara. Hal tersebut sekaligus menunjukkan besarnya peran politik Mataram Hindu di Nusantara saat itu.
Referensi:
- Sri Muryantini Romawati,dkk.2008.Selayang Pandang Candi-candi di Yogyakarta. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta. Â
- Candi Kedulan (brosur).tt.Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.