Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Strategi Pembelajaran yang Menantang Guru Menjawab Tantangan Abad 21

22 September 2021   07:18 Diperbarui: 23 November 2021   22:17 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tantangan guru dalam mengajar di masa pandemi covid-19. Foto: Kompas.com/Ihsanuddin

Oleh sebab itu guru dituntut cerdas menjadikan "lingkungan alam, sosial budaya maupun teknologi" menjadi laboratorium pembelajaran. Sehingga kelas belajar tidak hanya bersifat "pisycly" namun lebih bersifat kontekstual. Di manapun tempat bisa menjadi kelas belajar.

Melalui langkah-langkah tersebut peserta didik akan didorong mengembangkan daya nalarnya untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan materi yang sedang dikaji. Sekali lagi tugas guru adalah menjadi sutradara agar peserta didik mendapat pengetahuan dari berbagai sumber.

Pendek kata rancangan pembelajaran yang disusun guru harus mampu menjabarkan ciri pertama abad 21 yaitu informasi tersedia di mana saja dan kapan saja. Pemilihan model dan penyusunan sintak harus tepat agar bisa mencapai tujuan dan dapat menyiapkan peserta didik dapat menjawab tatangan abad 21

2. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya  menyelesaikan masalah (menjawab)

Peran guru dalam menjawab tantangan proses komputasi yang terjadi pada abad 21 adalah mengarahkan proses pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik mampu merumuskan masalah melalui pengembangan daya nalar dengan berbagai pertanyaan ( menanya). 

Cara berpikir dengan melatih peserta didik dengan langkah 5 W 1 H hendaknya menjadi opsi utama guru dalam merancang pembelajaran.   

Oleh sebab itu rancangan pembelajaran yang disusun guru harus mampu secara tepat baik dalam memilih model, media, metode agar dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam merumuskan masalah melalui langkah 5 W 1 H.

Sehingga proses pembelajaran tidak hanya mendorong peserta didik mampu menyelesaikan masalah (menjawab), namun juga melatih peserta didik merumuskan masalah melalu kemampuan "bertanya".

3. Pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berfikir mekanistis (rutin). 

Proses otomasi yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat juga perlu disikapi oleh lembaga pendididikan melalui peran guru dalam memainkan kompetensi yang dimiliki guru.

Arah pembelajaran dalam menjawab proses tersebut harus diarahkan pada pegembangan potensi berpikir peserta didik yang analitik bukan mekanik (rutinitas). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun