"Betul paduka!" jawab Cindelaras sambil tetap memberikan rasa hormat.
Kemudian sang raja memberitahukan kepada Patih Wirayasa bahwa dia menyetujui syarat yang diajukan Cindelaras.
Singkat cerita pertarungan adu jago dimenangkan oleh Cindelaras. Sebagai raja yang ksatriya akhirnya menepati janjinya yaitu menyerahkan kerajaannya pada Cindelaras.
Berdasar cerita rakyat di atas, penulis mencoba memberikan intepretasi sederhana tentang nilai-nilai yang diajarkan oleh sang penutur cerita tersebut tentang cara memberikan kritik kepada penguasa. Beberapa hal yang dapat diambil pelajaran adalah:
- Selain mengungkapkan kekurangan rajanya juga diungkapkan kelebihannya. Sebab Raja Pamekas adalah manusia. Maka sifat manusiawi setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penutur cerita rakyat tersebut menempatkan posisi Raja Pamekas sebagai raja yang mempunyai kelemahan kurang cermat mendengar cerita orang lain (khususnya orang-orang di sekitarnya). Tetapi ditampilkan sebagai raja yang arif dan kesatriya.
- Cindelaras sebagai anak muda bersikap santun, tidak merasa lebih hebat (walaupun jagonya sudah berulang kali menang dalam pertandingan). Mungkin jagonya sudah bisa dikatakan memperoleh predikat "sangat memuaskan". Sang penutur cerita tetap menampilkan nilai kesantunan pada aktor yang ditampilkan. Walaupun Cindelaras dalam posisi terjepit dan terhina oleh sikap marah raja  dan kata-kata Istri Raja. Dia ditampilkan sebagai anak muda yang menghormati orang tua, apalagi itu rajanya.
- Tetap menghargai Pamekas adalah rajanya. Sang penutur juga menanamkan nilai rasa hormat kepada rajanya. Di tengah perbedaan pendapat dan sikap yang dituturkan antara Raja dan Cindelaras, tetap disisipkan nilai mengakui bahwa Pamekas adalah rajanya yang harus dihormati oleh Cindelaras.
Kita tidak mengetahui siapa yang menuturkan cerita rakyat awal mulanya. Namun yang jelas, setiap cerita rakyat mempunyai nilai-nilai yang diajarkan kepada masyarakat. Barangkali itulah salah satu sifat "local genius" nenek moyang kita dalam menyikapi persoalan yang ada.
Keterangan: Cerita disarikan dari Buku Cerita-Cerita Rakyat Nusantara III Tulisan Arni Windana, Penerbit Diva Press,Tahun 2017.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI