Mohon tunggu...
Cipta Mahendra
Cipta Mahendra Mohon Tunggu... Dokter - Dokter yang suka membaca apapun yang bisa dibaca.

Kesehatan mungkin bukan segalanya, tapi segalanya itu tiada tanpa kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kenapa Kita (Harus) Bersekolah?

28 Juni 2021   23:26 Diperbarui: 29 Juni 2021   07:52 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tahu juga bahwa kelak kita harus memilih akhirnya mau menjadi apa nantinya, entah mau jadi dokter, insinyur, chemist, sosiolog, pebisnis, artis, musisi, ilmuwan, atau apapun itu.

Kita biasanya akan memilih satu profesi (utama) sebagai tulang punggung hidup kita untuk mencari penghidupan; jarang ada yang ma(mp)u mengambil dua atau lebih profesi sekaligus, yang kalaupun ada juga biasanya lebih untuk sampingan saja.

Masa sekolah, dengan semua bidang ilmu yang diajarkannya, bisa memberi pemahaman dan 'pendekatan' untuk semua murid yang bersekolah. Mereka bisa mencicipi sendiri secara langsung masing-masing bidang ilmu yang diajarkan.

Kalau suka, siapa tahu bisa diteruskan pendalamannya sampai ke tingkat kuliah nanti. Kalau tidak suka, bisa menjadi pengalaman dan pertimbangan supaya nanti tidak terjadi yang namanya 'salah jurusan' ketika berkuliah nanti. Kalau orang tidak bersekolah, mana mungkin dia tahu?

Tingkat kuliah, di sisi lain, juga adalah pendalaman dari bidang ilmu yang pastinya sudah terkandung di dalam materi-materi pelajaran yang ada di tingkat sekolah. Tidak mungkin jurusan ilmu matematika di universitas masih mengajarkan bagaimana menghitung perkalian atau pembagian kan? Tidak mungkin pula jurusan kedokteran masih mengajarkan ada organ apa saja dalam tubuh manusia, yang terlalu basic. Tidak mungkin jurusan fisika masih menyinggung ada berapa besaran pokok. 

Tidak juga mungkin jurusan ekonomi masih berkutat seputar membedakan kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Itu semua sudah diajarkan di sekolah dan harus dipahami. Itulah sebabnya salah satu syarat utama untuk bisa berkuliah yaitu punya ijazah sekolah.

Bayangkan saja kalau tidak tamat sekolah, bagaimana mau ngerti bahan kuliah yang lebih advanced kalau yang dasarnya di sekolah saja belum tahu?

3. Berjaga-jaga sebelum memutuskan arah hidup untuk selanjutnya

Poin ketiga ini berhubungan dengan poin sebelumnya. Seperti yang sudah diamini ilmu psikologi, sudah teori umum bahwa masa anak dan remaja tentulah merupakan masa yang belum stabil dan masih bisa berubah-ubah. Mereka masih belum mantap dalam memutuskan ingin menjadi apa nanti.

Saat balita ditanya mau jadi apa, belum tentu jawabannya sama saat nanti ditanyakan kembali pada waktu kelas 11 atau 12. Mereka sangat bisa berubah saat nanti sudah terpapar banyak disiplin ilmu di sekolah. Mereka merasakan sendiri masing-masing disiplin itu dan mulai menemukan sendiri passion mereka di bidang yang mana.

Sama seperti ungkapan lisan "Orang belum teruji sifat aslinya sampai dihadapkan pada situasi yang mendesak.", begitu juga dengan urusan sekolah ini. Si anak harus mengalami sendiri semua jenis ilmu pengetahuan, terlepas dari apa yang dia inginkan sewaktu masih kecil.

Kita tidak pernah tahu masa depan sehingga harus disiapkan segala kemungkinan. Jangankan anak kecil, yang sudah beranjak selesai sekolah dan melepas masa remaja saja masih ada saja yang 'salah jurusan', masih bingung mau jadi apa, masih galau, apalagi yang masih bocah ingusan...

4. Memberi dasar ilmu dan perspektif untuk kehidupan sehari-hari dan pengenalan terhadap kaidah keilmiahan sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun