"Skripsian susah fokus, gak skripsian malah gak lulus," ucap mahasiswa tingkat akhir.
Skripsi adalah tantangan terakhir bagi para mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Meskipun setara dengan mata kuliah lainnya, status sebagai "raja terakhir di kampus" memberikan tantangan tersendiri dalam proses penyelesaiannya. Maka, tidak heran apabila banyak mahasiswa melakukan selebrasi pasca berhasil mengantongi status lulus sidang skripsi.
Sebagai seorang sarjana yang telah merasakan perjalanan skripsian dengan penuh suka dan duka, apakah sebaiknya dilupakan begitu saja? Tentu tidak.
Mengemban gelar sarjana menjadikan tanggung jawab kita sebagai seseorang yang berpendidikan semakin bertambah. Salah satu bentuk tanggung jawabnya adalah bagaimana kita dapat memandang perjalanan skripsi dan memberikan pengalaman bermakna kepada adik-adik tingkat yang akan menghadapi masa skripsian, yaitu dengan cara mengubah pengalaman skripsi menjadi inspirasi.
Tentu selama masa penyusunan skripsi terdapat hal-hal yang menguras emosi, entah perasaan sedih, marah, kesal, cemas, hingga perasaan senang. Alih-alih menghantui pikiran adik tingkat dengan kalimat "Wah, skripsi tuh susah, gue udah setengah gila ngerjainnya. Kuat-kuat deh lo", lebih baik kita menceritakan apa hal yang perlu diantisipasi, bagaimana tips dan trik mengerjakan skripsi, menjelaskan tantangan seperti apa yang mungkin akan dihadapi di lapangan, hingga bagaimana suka dan duka mengerjakan skripsi.
Pengalaman Skripsi Menjadi Inspirasi
Suatu waktu, penulis pernah bertanya kepada kakak tingkat tentang bagaimana masa ia mengerjakan skripsi. Satu hal yang penulis syukuri sampai saat ini adalah ia membagikan pengalamannya baik suka dan duka, dan diakhiri dengan saran kepada penulis untuk tidak mengkhawatirkan apa yang ia ceritakan karena setiap orang memiliki rintangan yang berbeda-beda dan setiap rintangan tentu akan ada solusinya. Hal tersebut memberikan energi positif bagi penulis dan menimbulkan rasa semangat dan optimis dalam memandang skripsi secara jangka panjang.
Dalam berbagi pengalaman, kita harus menjaga netralitas dan keseimbangan cerita supaya tidak mempengaruhi pikiran orang lain menuju energi negatif dan membuatnya merasa cemas. Apabila memang terjadi kesan yang kurang baik semasa skripsi entah karena sistem, dosen, prosedur dan lainnya, kesan tersebut dapat disampaikan dan disertakan dengan solusi-solusi yang membangun.
Melalui artikel ini, penulis ingin mengajak teman-teman untuk menyebarkan energi positif kepada adik tingkat. Jadikan pengalaman skripsi sebagai inspirasi dan motivasi bagi mereka, agar lebih semangat dan tidak takut dalam menghadapi tantangan terakhir di kampus.
