Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hidup dengan Genre Comedy

8 Juli 2025   15:44 Diperbarui: 8 Juli 2025   15:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sedang tertawa (dok: static.promediateknologi.id)

Kita tidak bisa berjalan jauh dengan beban yang terlalu berat. Dan terkadang, beban itu bukan berasal dari medan, tetapi justru berasal dari ekspektasi berlebihan terhadap "bagaimana seharusnya hidup berjalan".

Komedi menciptakan ruang bagi nalar untuk bernapas.

Ketika kamu melihat hidup sebagai panggung drama, maka setiap babak akan selalu terasa genting. Ketika kamu melihat hidup sebagai sebuah pertarungan, maka setiap kesalahan terasa begitu fatal. Tapi ketika kamu mulai melihat hidup dengan genre comedy, bukan dalam arti menyepelekan, melainkan menyadari keanehan inheren dalam eksistensi manusia, maka kamu menciptakan ruang mental yang lebih fleksibel.

Dalam analogi hutan:

  • Ketika kamu terpeleset di lumpur, kamu bisa mengutuk nasib, atau kamu bisa bilang, "Setidaknya, ini bukan jurang."
  • Ketika rute berubah karena pohon tumbang, kamu bisa frustrasi, atau kamu bisa berpikir, "Barangkali ini cara semesta menyuruhku istirahat."

Tapi perlu dicatat: Comedy bukan pelarian. Ia adalah cermin yang jujur.

Comedy yang sejati tidak berfungsi untuk menghindari rasa sakit, melainkan untuk mengubahnya menjadi narasi yang bisa kita pahami dan diolah secara emosional. Ia diperuntukkan bukan untuk memanipulasi kenyataan, tapi untuk mendekatinya dengan cara yang tidak membuat kita kehilangan akal sehat.

Comedy yang dewasa justru lahir dari pengamatan yang tajam terhadap realitas. Sebab hanya mereka yang cukup sadar akan kompleksitas hidup yang bisa melihat betapa konyolnya kita mencoba mengendalikan sesuatu yang bahkan tak pernah kita pahami sepenuhnya.

Hidup dengan genre komedi adalah bentuk keberanian eksistensial.

Keberanian untuk tetap berjalan meski tidak tahu pasti kemana arahnya.
Keberanian untuk jatuh dan tertawa atas kejatuhan itu, bukan untuk menghibur diri, tapi untuk menolak tunduk pada narasi bahwa hidup harus selalu mulus agar bernilai.

Di dalam hutan, yang selamat bukan yang paling tahu arah, tapi yang tahu bagaimana caranya menertawakan rute yang terus berubah.

Di dunia yang terlalu sering membuat kita merasa gagal, comedy adalah ruang pulang yang paling manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun