Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Adakah Gwansik Nyata Walau Tak Seganteng Park Bogum?

2 April 2025   14:24 Diperbarui: 3 April 2025   12:34 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kebersamaan Ae-sun dan Gwan-sik saat muda (Dok: MyDramaList)

Drama Korea When Life Gives You Tangerines baru saja tamat beberapa hari yang lalu, dan efeknya masih begitu terasa. 

Banyak orang yang masih terbangun di pagi hari dengan kondisi mata sembab setelah maraton menonton drama ini. Ini bukan lagi sekadar slice of life, tapi kehidupan itu sendiri, ditampilkan dengan jujur, apa adanya dan tanpa embel-embel kebahagiaan yang palsu.

Di tengah arus drama yang sering kali menghadirkan kisah cinta klise, sempurna dan manis yang berlebihan, When Life Gives You Tangerines justru muncul sebagai antitesis. 

Ini adalah tentang bagaimana kehidupan yang penuh dengan perjuangan, cinta yang tidak selalu berjalan dengan mulus, dan mimpi yang kadang harus dikubur demi realita. Mungkin itulah kenapa banyak penonton merasa seakan hidup mereka sedang ditampilkan di layar kaca.

Gwan-sik adalah Bukti Cinta yang Tidak Sekadar Kata

Satu nama yang kini menjadi sorotan adalah Yang Gwan-sik. 

Bukan cuma karena diperankan oleh Park Bo-gum saat muda dan Park Hae-joon saat tua, tapi karena karakternya yang telah berhasil menggambarkan cinta dengan cara yang jarang kita temui dalam drama, yakni tulus, nyata, dan penuh dengan berbagai usaha.

Cinta Gwan-sik kepada Oh Ae-sun bukan cinta yang ribut dengan kata-kata manis. Ia tidak perlu terus berkata "aku cinta kamu" karena baginya, cinta adalah memberi bukti, bukan janji. 

Ia rela meninggalkan cita-citanya sebagai atlet demi menafkahi keluarga. Ia melaut dalam cuaca buruk, berenang seorang diri untuk menyebrangi laut dingin demi Ae-sun, dan selalu menanyakan satu hal sederhana namun bermakna, "Apakah kamu bahagia?"

Pertanyaan ini mungkin terdengar biasa saja. Tapi jika dipikirkan lebih dalam, inilah esensi dari cinta sejati itu sendiri dengan memastikan pasangan hidup dengan bahagia tanpa banyak drama. 

Dalam psikologi cinta, ini dikenal sebagai compassionate love. Cinta yang penuh dengan perhatian dan tidak melulu mengutamakan ego sendiri. Gwan-sik memahami bahwa mencintai berarti menjaga, bukan sekadar mengumbar kata.

Jodoh itu Takdir atau Pilihan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun