Mohon tunggu...
Cindy Saputri
Cindy Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Lagi belajar menulis..

A girl with a thounsand dreams.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Profesionalisme Jurnalis di Era Digital Post-Truth

22 Oktober 2021   15:17 Diperbarui: 26 Oktober 2021   12:53 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Medium.com 

Pada era post-truth, kebenaran dalam dunia jurnalistik semakin diambil alih oleh berita bohong/hoax yang masih tidak jelas akan kebenarannya.

 Ancaman yang hadir pada era post-truth kini makin bertambah yaitu dengan hadirnya fake and false news. 

Era Post-Truth dan Bahayanya 

Sumber gambar : TheConversation.com 
Sumber gambar : TheConversation.com 

Jika melihat sejarah post-truth yang dikemukakan oleh Kamus Oxford, post-truth pertama kali diperkenalkan oleh Steve Tesich di tahun 1992 yang terdapat dalam esainya berjudul "The Nation". 

Tesich menggunakan istilah post-truth pada esainya dengan mengangkat latar belakang politik dalam menjelaskan masalah Watergate (1972-1974),  Iran-Contra Scandal ( 1985-1987) serta Perang Teluk (1990-1991).  

Kemudian, pada tahun 2004 istilah post-truth muncul kembali dan digunakan oleh Ralph Keyes dengan membuat buku berjudul "The Post-truth Era". Dalam buku tersebut Keyes memberikan pandangannya mengenai kebohongan atau kecurangan semakin terjadi dan merata di era ketika dunia mulai dikendalikan oleh media (media-driven world).

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kamus Oxford, istilah post-truth ini kemudian menyebar dengan luas di tahun 2016 serta menjadi "Word of The Year" .

Pada tahun ini penggunaan istilah post-truth mengalami peningkatan sebanyak 2000 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Hal ini disebabkan oleh adanya peristiwa politik besar di dunia pada saat itu yaikni terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dan keluargnya Inggris Raya dari Uni Eropa.

Pada era post-truth masyarakat bisa dengan sangat mudah mengambil data dari mana saja dan membuat kesimpulan menurut pandangannya serta keinginannya sendiri tanpa memperhatikan kebenaran atau validitas.

Selain ditandai dengan maraknya hoax yang beredar, era post-truth juga ditandai dengan adanya ketidakpastian media dan jurnalisme khususnya dalam menghadapi pernyataan bohong yang dilakukan oleh pihak politisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun