Mohon tunggu...
Cindy JalesSwari
Cindy JalesSwari Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa suka menulis

Program Studi Eknomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Potensi Wilayah di Desa Kanigoro, Pagelaran

2 November 2020   20:20 Diperbarui: 2 November 2020   20:33 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Kanigoro merupakan salah satu dari 10 desa yang terletak wilayah administrasi Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Luas wilayah Desa Kanigoro secara keseluruhan menurup BPS tahun 2019 adalah 771,80 ha dan merupakan desa yang terluas di Kecamatan Pagelaran. Jumlah penduduk di Desa Kanigoro pada tahun 2019 sebanyak 13.167 jiwa yang tersebar di 3 dusun, 5 rw, 51 rt. Sebanyak 6.480 jiwa adalah berjenis kelamin laki -- laki dan sebanyak 6.687 jiwa berenis kelamin perempuan. Dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,90%.

Desa Kanigoro sendiri mayoritas bekerja sebagai petani. Dikarenakan menurut BPS tahun 2017 Desa Kanigoro sendiri mempunyai Lahan berpengairan diusahakan seluas 326 Ha, mempunyai luas lahan kering untuk pemukiman/pekarangan seluas 135 Ha, dan mempunyai lahan kering untuk Tegal/Kebun seluas 278 Ha. 

Desa Kanigoro sendiri adalah desa di Kecamatan Pagelaran yang mempunyai lahan sangat luas setelah Desa/Kelurahan Kademangan. Maka dari itu, Desa Kanigoro mempunyai potensi dalam bidang pertanian yang sangat mumpuni. Kebanyakan yang ditanam di Desa Kanigoro adalah padi, jagung, dan tebu.

Desa Kanigoro sendiri juga terdapat petani yang mendobrak dan berinovasi untuk menanam padi dengan cara pertanian hidroganik. Pertanian hidroganik sendiri adalah suatu sistem budidaya yang memadukan sistem hidroponik dan tanpa bahan kimia. Perpaduan tersebut melahirakn sebuah pertanian tanpa media tanah dan menggunakan pupuk organik dari kotoran ikan. 

Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas dan juga kita tidak perlu repot -- repot untuk pergi kesawah, hanya dengan kita menanam padi di lahan pekarangan rumah kita atau di depan rumah kita. Selain itu, kita bisa memelihara ikan lele untuk dijadikan pupuk organik dan juga ikan tersebut bisa dijual di pasar. Diharapkan Pertanian hidroganik sendiri yang dilakukan di Desa Kanigoro bisa menjadi contoh untuk daerah -- daerah yang mempunyai lahan yang terbatas dan desa yang mempunyai tingkat kekeringan yang sangat tinggi.

Selain itu, di Desa Kanigoro sendiri terdapat industri kecil untuk pembuatan pupuk organik yang akan didistribusikan kepada industri pupuk yang lebih besar salah satunya adalah didistribusikan kepada pabrik petroganik. Sistemnya adalah petroganik akan memesan beberapa kotoran ayam dan blotong kepada industri kecil tersebut. Lalu, industri kecil tersebut akan membuat campuran antara kotoran ayam dan blotong tersebut sesuai pesanan pabrik industri besar tersebut. Bahan bakunya adalah kotoran ayam, kotoran sapi dan blotong.

program studi Ekonomi Pembangunan FEB UMM

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun