Di dalam menjalani hidup, setiap manusia pasti pernah merasakan kesedihan, putus asa, dan cemas akan ujian yang tengah dihadapi. Tidak ada manusia yang mampu mengelak jika Tuhan sudah menurunkan ujian di dalam hidupnya. Bahkan nabi-nabi sekalipun diberi berbagai cobaan dan ujian yang barangkali lebih berat dibandingkan kita.
Cobalah baca kisah-kisah para nabi. Tidak satu dari mereka yang tidak diberi cobaan padahal mereka adalah orang-orang terbaik pilihan Allah.
Lantas, untuk apa Allah menguji hamba-hamba-Nya? Nah, jika kamu saat ini tengah menghadapi badai cobaan hidup, coba renungkan beberapa poin di bawah ini.
Setiap Ujian Pasti Berakhir
"Sampai kapan hidupku akan seperti ini?"
"Ya, Tuhan, lebih baik aku mati saja."
Ucapan-ucapan keputusasaan kerap muncul dari lisan seseorang yang telah patah asa menghadapi cobaan berat yang ia alami. Bukan hanya itu, tidak sedikit orang yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, karena tidak kuat menanggung beban masalah hidup.
Sobat, masalah hidup yang kita anggap sangat berat itu pasti akan berlalu. Hanya saja, terkadang kita lupa dengan Dia yang bisa dengan sekejap mengangkat masalah itu sendiri.
Allah hanya ingin menguji, apakah kita mampu melaluinya atau tidak. Di dalam setiap ujian Allah menginginkan kita bersabar dan sujud menyerahkan segala kesulitan itu kepada-Nya sepenuh iman kita.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk".
Jadi, yakinlah bahwa setiap persoalan pasti akan berakhir. Katakan pada hatimu, "tenanglah, semuanya akan baik-baik saja dan masalah ini pasti akan berlalu."
Ujian Diturunkan Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dan Keimanan Kita
Setiap apa yang Allah kehendaki terjadi pada kita, sudah pasti memiliki maksud tertentu. Tanpa adanya masalah, mungkin kita akan tetap nyaman dengan keadaan kita saat ini. Kita tidak akan mau berusaha melakukan sesuatu yang menumbuhkan kualitas diri serta keimanan kita.
Sebuah masalah akan memaksa kita untuk mencari solusi dan bergerak lebih untuk menyelesaikannya. Mental kita yang dihantam habis-habisan, akan membuat kita tumbuh menjadi lebih tangguh.
Selain itu, keimanan kita akan teruji. Apakah kita benar-benar yakin dengan ketentuan dari Allah, karena mempercayai takdir atau ketentuan Allah termasuk bagian dari rukun iman.
"Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan, "kami telah beriman," sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-'Ankabut:2).
Allah Memberi Ujian Sesuai Dengan Kesanggupan Kita
Di dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Allah memberikan ujian kepada seseorang sesuai dengan kadar kemampuannya. Allah sendiri percaya kalau hamba-Nya mampu melewati ujian demi ujian meski tampak berat.
Jadi, jangan pernah mengatakan "aku tidak mampun menanggung ujian ini." Karena, sama saja artinya kita tidak percaya dengan kasih sayang Allah serta ketentuan dari-Nya.
Sebagai hamba yang mengaku beriman kepada Allah SWT, kita haruslah senantiasa merenung dan membenahi diri. Apakah selama ini kita hanya mengaku-ngaku beriman, namun tidak percaya akan ketentuan dan kasih sayang Allah.
Terimalah setiap ujian itu dan percayalah bahwa Allah selalu bersama kita. Jangan khawatir, karena Allah itu baik.
Wallahu a'lam..
