Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tak (Mau) Bersalah

8 Juli 2020   02:08 Diperbarui: 8 Juli 2020   07:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pxabay.com

Kutinggalkan Dru dengan segelas tubruk Sidikalang pesanan Dru.

"Aku sebats dulu." Pusing aku dengar Dru ngoceh.

Sebat, sebat..berbat-bat.

Dru lagi kambuh nyebelinnya. Kalau bukan Dru perempuannya sudah aku tinggal dari tadi.

Tidak pernah paham alasanku menyukai Dru, karakter Dru yang meletup-letup tidak membuatku ingin menjauhi Dru, yang ada aku makin kehilangan Dru jika Dru hilang dari peredaranku sehari saja.

"Sudah berbat-batnya?"
"Hmmm."
"Ditanya kok jawabnya hmmm. Kamu  marah sama aku Bram?"
"Masih perlu dijawab Dru?"

Kubiarkan Dru menatapku. Ah Dru tak adakah kata-kata yang pantas aku dengar dari bibir mungilmu?

"Aku ganteng. Ngaku aja deh kamu Dru."
"Iya kamu ganteng, sayang kamu punya orang."

"Kamu ga mau nyuri Dru?. Mangga sebelah kantor aja habis dibuat rujak olehmu, kenapa tak berani nyuri aku?"

"No, aku nda mau nyuri. Aku maunya mangganya lepas sendiri aja, baru setelah itu aku pungut."

Kuresapi kata-kata Dru, jika mangganya lepas maka Dru mau pungut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun