Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tak (Mau) Bersalah

8 Juli 2020   02:08 Diperbarui: 8 Juli 2020   07:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pxabay.com

"Bram, aku mau ketemu. Temui aku di Kedai Kopi jam tiga sore ini."

What? Jam tiga. Dru gila.

Mana bisa dalam waktu tiga puluh menit aku sampai di kedai sementara jalanan Fatmawati sangat padat siang ini.

Bukan saat yang tepat berdebat dengan Dru. Mau tak mau aku harus pake gojek.

"Good, kamu datang tepat waktu."
"Gila kamu, nyiksa ini namanya. Aku cuma mau pastikan bahwa aku tidak salah orang."

"Hah maksudmu Dru?"

Kutatap lekat Dru, lingkaran hitam di matanya tak bisa sembunyikan sisa tangis yang masih Dru bawa.

Ingin rasanya aku peluk Dru lalu kucium keningnya dan aku bisikkan bahwa semua akan baik-baik saja karena ada aku di sisinya.

"Bram, pacarmu mana?"
"Ngaco kamu, pacar apaan sih?"
"Istrimu?"
"Hey, wooooy. Kamu minta aku datang kesini hanya untuk ribut Dru?"

"Iyalah untuk apalagi."

"Ah sudahlah..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun