Padahal sebagian anak-anak tersebut ada yang berhati lemah dan terhambat pertumbuhan fisiknya. Mereka akan patah hati, dan menghabiskan hidupnya secara menyedihkan.
Sangat mungkin anak perempuan dari orangtua semacam ini akan membenci laki-laki. Mereka menganggap bahwa para lelaki keras seperti ayahnya. Demikian juga anak lelaki akan menganggap perempuan seperti ibu mereka.
Tak mengherankan jika kemudian banyak anak yang lebih senang keluyuran di luar rumah. Mereka lebih betah nongkrong di pinggir-pinggir jalan.
Saya pernah mendapatkan teman saya, katanya dari sekian kejadian tak menyenangkan di masa kecilku, yang begitu lekat dalam pikiraku, adalah kondisi orangtuaku yang biasa bertengkar dan saling menghina.
Dalam kejadian itu kakak perempuanku, lanjutnya, kakak lelakiku, dan aku sendiri langsung berdiri gemetaran di sudut ruangan. Selama pertengkaran itu, kami hanya bisa memandang tanpa daya.
Aku teringat kakak perempuanku biasa menangis saat kejadian itu, padahal kejadian buruk itu berlangsung lama.
Akhirnya kini ia menderita gangguan jiwa. Terlihat bahwa pertengkaran orangtua kami menimbulkan pengaruh sangat buruk pada jiwa kakak perempuanku.
Pernah juga temanku yang lain bercerita, kanangan tak menyenangkan di masa kecilku tetap tak mau pergi dari ingatanku. Ayahku memiliki perilaku yang buruk dan egois.
Ia biasa mencari-cari alasan untuk membuat pertengkaran dalam rumah dan berteriak-teriak pada semua orang.
Orangtua kami biasa bertengkar sepanjang hari. Aku heran, mereka tak pernah lelah melakukannya. Padahal pertengkaran itu kerap terjadi karena hal yang sepele.