Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengherankan! Ketakutan itu Menyakitkan, tapi Diburu

5 Juli 2020   19:31 Diperbarui: 5 Juli 2020   19:27 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada saat teman saya bercerita tentang drama Korea yang dia tonton lewat youtube, katanya kalau drama karena bercerita tentang horor serem banget. Menurut saya sih, biasa saja.

Kemudian saya berpikir, untuk menjadi takut zaman sekarang ternyata orang harus bayar. Sepertinya lucu saja. Ketika film horor yang membangkitkan kengerian dan ketakutan diserbu banyak penonton.

Bukankah sejak kecil kita sudah diajarkan oleh orangtua kita untuk tidak takut.

Benar sih, rasa takut adalah fenomenal universal. Setiap mahluk memiliki rasa takut. Bahkan binatang paling berbahaya dan mengerikan saja memiliki rasa takut. Apalagi kita!

Dalam terminologi abstrak, katanya rasa takut itu esensial bagi keamanan manusia. Ternyata bukan hanya keamanan manusia. Setiap mahluk hidup punya insting untuk keamanan bagi dirinya.

Ubur-ubur saja yang berjalan di laut hanya mengikuti arus ketika ada gangguan, akan semampu mungkin menjauh, walau tidak terlihat jelas bentuk menjauh. Dan tentu saja demi keamanan dan kelangsungan hidupnya.


Seorang yang tidak memiliki rasa takut malah disebut oleh para ahli psikologi sebagai tidak normal. Rasa takut ini juga yang membuat seseorang terhindar dari marabahaya dan menyelamatkannya dari kematian.

Ada yang menyebut rasa takut menjadi dua, rasa takut berdasar dan rasa takut tak berdasar (semu).

Rasa takut tak berdasar (semu) dapat berupa rasa takut terhadap hantu dan roh halus, atau gelap dan hewan-hewan tak berbahaya. Jadi jangan heran ketika ada orang yang takut pada kucing, tikus, katak, unta, kuda, kecoa dan lain-lain.

Selain itu, termasuk juga rasa takut terhadap pencuri, mayat, peti mati, dokter dan jarum suntik. Ada yang takut terhadap petir, tidur sendirian, ujian, sakit kematian, dan masih banyak lagi rasa takut tak berdasar.

Rasa takut demikian mampu menjadi momok dalam kehidupan seseorang bila tak mampu mengatasinya.

Biasanya ia akan terobsesi dengan rasa takut tersebut, dan terkadang bangun dari tidur sembari berteriak dan menjerit setelah mimpi buruk. Tak sedikit yang menangis saking takutnya.

Katanya, rasa takut tak berdasar ini pada hakikatnya merupakan bagian dari penyakit kejiwaan yang dapat memberikan pengaruh sangar berbahaya bagi kehidupan anak di masa yang akan datang.

Rasa takut tidak hanya milik anak-anak. Rasakan saja, kita saat ini masih memiliki rasa takut terhadap apa? Identifikasi saja, pasti sangat banyak rasa takut terhadap sesuatu yang kita miliki.

Alasan rasa takut tersebut pun bermacam-macam, rada-dara gak jelas kayaknya. Tapi biar bagaimana pun, karena setiap orang memiliki kepedulian terhadap keamanannya masing-masing tentu saja tak akan mampu kita bandingkan satu dengan lainnya.

Seorang sahabat pernah bercerita pada saya. Katanya, "Pernah suatu ketika nenek kami yang terbiasa pergi ke ruangan lain di rumah dan berteriak dengan nada yang berubah-ubah. Katanya, 'Aku adalah setan yang datang ke rumah untuk memakan kalian!' Kami pun jadi ketakutan, seluruh bulu kuduk berdiri, dan percaya saja bahwa itu benar-benar suara setan."

"Selama beberapa waktu, tindakan tersebut membuat saya menjadi penakut. Inilah yang membuat saya tak berani ke luar rumah sendirian ketika malam hari. Hingga saya dewasa menjadi penakut dan gampang gelisah," katanya.

Padahal rasa takut tak beralasan (semu) itu tidak positif demi kehidupan kita. Namun, masih banyak yang berburu rasa takut. Kadang hanya agar merasakan bagaimana ketakutan, ada tempat hiburan yang menyediakan wahana rasa takut.

Yang paling sederhana saja yaitu tong setan, di pasar malam. Pasti laris manis diserbu pengunjung. Di tempat lain masih banyak lagi yang lebih ngeri dan menakutkan, namun pengunjung yang ingin berburu rasa takut bersedia antri dengan harga tiket yang mahal. Mengherankan memang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun