Beruntungnya aksi tersebut tertangkap basah oleh Stefan yang memang sudah janjian bersama Amara. Stefen ini adalah pacar Amara, mereka pacaran diam-diam karena jika diketahui oleh ayahnya pasti akan dimarahi. Beberapa kali stefen mengajak Amara untuk berci**man namun Amara menolak. Tidak ada alasan untuk Suzie menolak kehadiran saudaranya sendiri. Merekapun merayakan acara tersebut bersama-sama.
Party di malam hari membuat segerombolan remaja itu malah mabuk berat. Termasuk juga Amara. Sedangkan Putri tidak ikut terlibat karena memilih pergi ke pantai daripada harus melihat pesta yang tidak ada kaitan dengannya.
Esok harinya, Putri mencari keberadaan Amara. Namun Amara tidak ada di dalam villa. Semuanya ikut panik mencari Amara. Sampai akhirnya terdengar teriakan minta tolong dari pesisir pantai. Seorang penjual keliling di tepi pantai menemukan Amara yang sudah tergeletak dengan keadaan tak sadarkan diri. Putri kaget melihat kondisi kakaknya.
Apalagi kakaknya seperti histeris saat melihat teman-temannya sendiri. Amara dilarikan ke rumah sakit. Orangtuanya juga ikut menyusul. Dokter yang menangani Amara melihat tanda-tanda trauma berat yang dialami Amara. Bahkan Amara histeris saat dipegang oleh Ayahnya sendiri.
Setelah menjalani berbagai tahapan pengecekan kesehatan, dokter menyatakan bahwa Amara mengalami kekerasan seksual. Pihak rumah sakit langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sejak saat itulah penyelidikan di mulai.
Selama masa penyidikan ini  banyak kontroversi yang terjadi diantaranya para orang tua yang saling menyalahkan mengatakan tidak bisa mengurus anak sehingga orang tua yang lain tersinggung. Belum lagi penyidikan dari pihak polisi yang cenderung lamban, berteleh-tele dan tidak berpihak pada korban.Â
Tidak hanya polisi, Ayah Amara pun ikut terlibat untuk mengusut kasus yang menimpa anaknya. Apalagi anaknya mendapatkan perilaku tidak beradab dari seseorang. Pak Darma hampir hilang akal dan cenderung main hakim sendiri untuk mencari siapa pemerkosa anaknya.
Tak hanya Ayahnya saja, Ibu dan Putri pun ikut hancur. Apalagi Putri yang terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri atas musibah yang menimpa kakaknya. Andai saja malam itu dia terus mengawasi kakaknya, mungkin kejadian pemerkosaan itu tidak akan terjadi.
Pelaku pemerkosan Amara ternyata adalah Stefen pacar Amara sendiri, hal ini ia lakukan secara paksa dengan memakai topeng karena ia kesal dan emosi Amara tidak perna ingin ketika ia mengajaknya untuk berci**man.
Selidik punya selidik ternyata Stefen juga perna melakukan hal sama disekolahnya yang sama di luar negeri. Namun kasusnya ditutupi olehnya dan ayahnya. Proses persidangan Amara dalam menjebloskan pelaku juga sangat panjang dan rumit. Amara ditekan, diancam, direndahkan dan begitu disalahkan padahal jelas-jelas dia adalah korban yang harusnya mendapat perlindungan.
Pelaku pemerkosaan berasal dari keluarga petinggi yang mampu menekan pihak penegak hukum. Investigasi kasus itu dihambat. Liku-liku perjuangan ayah Darma begitu menujukan betapa besarnya Cinta sang Ayah kepada anak perempuannya terlihat dari ia yang begitu keras mencari pelakunya, berhadapan dengan hukum hingga ia di penjarakan ia siap mengorbankannya nyawahnya untuk anaknya. Ada beberapa pelajaran penting dalam Film Cinta Pertama Ayah ini yang juga dapat kita jadikan pelajaran bersama