Sejak wafatnya K.H. Abdurrahman Wahid atau yang terkenal dengan sebutan Gus Dur, banyak sekali artikel dan tulisan yang membahas tentang beliau. Karena begitu luasnya sepak terjang beliau, seakan-akan tulisan yang membahas tentang Gus Dur tiada pernah berhenti.
Setelah Gus Dur wafat, banyak tersingkap berbagai keistimewaan yang di miliki oleh Gus Dur yang kembali di munculkan pada berbagai obrolan maupun tulisan. Yang paling gres adalah pengakuan Ny. Sinta Nuriyah sehari setelah Gus Dur Wafat (Jawa Pos, 1/1/2010). Ketika seminggu sebelum Gus Dur Wafat, beliau meminta untuk pergi ke Jombang lagi pada hari kamis. Namun Ny. Sinta pada waktu itu belum memahami apa yang dikatakan Gus Dur. Akhirnya Ny. Sinta pun memahami perkataan Gus Dur itu setelah beliau wafat pada hari kamis yang kemudian di makamkan di Jombang Jawa Timur.
Banyak sekali keistimewaan dan rahasia yang ada dalam kehidupan Gus Dur, bahkan setelah beliau wafat.Subhanallah, apakah ini kebetulan atau memang sudah menjadi kehendak Allah SWT, tapi ini adalah kenyataan yang terjadi. Dimana mulai sejak lahir hingga wafat, Gus Dur di selimuti dengan angka 9. Angka 9 adalah angka terbesar dalam rumus perhitungan. Sedang angka terkecil adalah 0 karena 0 itu tidak bernila apa-apa.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Allah memiliki99 nama, yang di sebut asmaul Husna. Begitu juga, di Jawa kita kenal ada 9 wali yang masyhur dengan sebutan wali 9 (baca: wali songo). Setelah kita mengetahui jejak kedua hal tersebut, marilah kita simak misteri angka 9 di balik kehidupan Gus Dur.
Pertama,Dahulu, Gus Dur pernah menjabat sebagai ketua PBNU. NU sendiri di dirikan pada tahun tahun 1926. Angka 9 pada tahun itu sudah berarti sembilan. Maka ada tiga angka yang belum di jumlah yakni angka 1,2 dan 6. Jika ketiga angka itu ditambahkan hasilnya adalah 9. Jika ke empat angka itu di tambahkan 1+9+2+6 jumlahnya 18. Nah 18 di bagi 2 hasilnya 9. Dan Sebagaimana kita ketahui, NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia. Lambang ormas ini adalah gambar bumi yang di lingkari oleh tali serta ada 9 bintang di sekitarnya. Fantastis bukan?
Kedua, Gus Dur yang kita kenal sebagai Guru Bangsa adalah presiden ke 4 RI. Beliau di angkat menjadi presiden pada tahun 1999 dan memerintah selama 18 bulan. Angka terakhir pada tahun 1999 adalah angka 9, lalu 2 angka 9 yang lain bagaimana? 2 angka 9 yang lain itu di gunakan untuk membagi angka 18, dari lamanya beliau memimpin. 18 di bagi 2 hasilnya adalah 9. Kebetulan atau memang sudah menjadi kehendak Allah SWT ? tapi ini adalah kenyataan yang terjadi.
Ketiga, setelah Gus Dur wafat beliau masih menyimpan misteri dalam angka 9. Sejak di beritakan wafat oleh RSCM Jakarta, media memberitakan bahwa gus Dur wafat pada pukul 18:45. Entah kebetulan atau tidak, tapi lihatlah kenyataannya. Angka 18 (jam 6 petang) jika kita jumlah akan menjadi 9, dari 1+8. Sedang 45 (menit ke 45) juga akan menjadi 9 jika di jumlahkan dari 4+5. Yang paling menakjubkan dari waktu meninggalnya Gus Dur (18:45) adalah jika kita melihat dalam al Quran. Yakni surat ke 18 (Hud) ayat 45 yang intinya menerangkan tentang ketentraman dan ketenangan.
Keempat, Gus Dur juga wafat di penghujung tahun yakni pada tanggal 30 bulan 12 tahun 2009. Kita lihat angka 12 dan 30. Angka 0 pada angka 30 tidak berarti apa-apa karena dalam ilmu matematika 0 berarti kosong. Maka jika 12-3 (dengan menganggap 0 tidak ada) hasilnya adalah 9. Sedangkan 2009 sendiri sudah bisa dilihat secara nyata angka terakhirnya, yakni 9.
Selain keempat rahasia tersebut, ada satu rahasia lagi, yakni umur Gus Dur ketika beliau wafat. Beliau wafat pada umur 69. Lihat, betapa "anehnya" kejadian ini. Kita tidak tahu apakah ini kebetulan atau memang telah menjadi ketentuan Sang Pembuat angka 9. Maka lihat jumlah huruf nama negara kita, I N D O N E S I A. Subhanallah.
Ini semua adalah rahasia Allah, tidak ada satupun manusia yang mengetahui dan memahami kejadian ini. Tapi, dengan adanya keajaiban ini, setidaknya kita bisa berhusnudzon bahwa Gus Dur memang benar-benar sosok manusia yang bisa di jadikan panutan oleh siapa saja. Sehingga tak salah jika Gus Dur mendapat gelar Guru Bangsa, Bapak Pluralisme dan Demokrasi, maka tidak salah pula jika nantinya Gus Dur di anugerahi sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Amiin.
Wallaahu a'lam bish Showaab.
