Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Ragam Tinggalan Arkeologis Masyarakat Batak Toba di Kawasan Danau Toba yang Patut untuk Dilestarikan

15 September 2021   21:49 Diperbarui: 15 September 2021   21:52 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

5. Batu Persidangan

Apabila kita mendatangi kampung wisata Sialagan, kita tidak asing lagi dengan batu persidangan ini. Batu-batu yang disusun berkelompok ini oleh masyarakat Batak Toba di masa lalu difungsikan sebagai sidang adat. 

Beberapa pemuka adat yang dipimpin oleh Raja Huta biasanya melakukan sidang adat untuk memutuskan berbagai permasalahan huta seperti perselisihan atau pencurian. Tidak hanya di kampung Sialagan, batu-batu persidangan juga dapat dijumpai di beberapa desa lama di Kawasan Danau Toba.

sumber: travelspromo.com
sumber: travelspromo.com

6. Pustaha Laklak

Pustaha Laklak merupakan salah satu tinggalan arkeologis masyarakat Batak Toba bahkan etnis-etnis bermarga lainnya yang ada di Sumatera Utara. Pustaha Laklak merupakan naskah kuno yang ditulis dari media kulit kayu (laklak). Biasanya pustaha ini ditulis menggunakan aksara dan bahasa Batak yang isinya berupa ilmu perdukunan, ramalan, maupun tentang pertanian. 

Sebagian besar pustaha laklak sudah banyak disimpan di berbagai museum baik di Museum Negeri Prov. Sumatera Utara, Museum Nasional, bahkan banyak di antaranya yang disimpan di museum-museum luar negeri. Namun demikian masih ada juga yang disimpan oleh masyarakat yang merupakan keturunan dari datu atau Raja Huta.

sumber: Balai Arkeologi Sumatera Utara, 2021
sumber: Balai Arkeologi Sumatera Utara, 2021

***

Selain ke-6 jenis atau ragam tinggalan arkeologis masyarakat Batak Toba tersebut tentu masih banyak lagi tinggalan-tinggalan tangible lainnya. Bahkan tidak hanya tangible, tinggalan intengible seperti adat pernikahan, adat kematian, tarian sigale-gale, lagu daerah, musik, bahkan legenda setempat sangat menarik untuk dapat dikaji.

Berharap ke depan, tinggalan-tinggalan arkeologis tersebut tidak rusak dan musnah tergerus zaman. Sebagai generasi muda layaknya selalu berusaha melestarikan tinggalan budaya-budaya daerah, khususnya budaya Batak Toba. 

Semoga budaya Batak Toba dan etnis-etnis lainnya tetap terjaga hingga dapat diwariskan ke generasi mendatang. Salam budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun