Selamat pagi, jiwa yang sedang terluka...
Pagi ini cerah, ya. Bagaimana keadaanmu?
Aku tahu, hari-hari belakangan ini seperti memperdayakanmu.
Dihabiskan dengan memeluk erat, dihiasi dengan canda dan tawa, dibawa terbang tinggi, lalu semudah itu juga kebahagiaanmu dihempas.
Aku tahu hari-hari kedepan tak akan mudah, aku tahu bahwa semua tak akan sama lagi seperti sediakala. Banyak yang indah untuk dikenang, namun banyak juga yang harus dilepaskan karena hidup harus terus bergerak.
Namun, kamu sudah banyak belajar di hari yang telah lalu, kamu sudah belajar mencintai dengan setulus hati, kamu sudah belajar menjadi teman yang setia, kamu sudah belajar memahami, belajar memperjuangkan, belajar memaafkan, bahkan belajar melepaskan.
Diriku tersayang...
Kamu sudah melakukan yang terbaik yang kamu bisa. Percayalah bahwa air matamu tidak sia-sia, semesta akan menggantinya dengan kebahagiaan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Diriku tersayang...
Maaf karena kemarin kita sudah membuat kesalahan. Next time, kita harus berusaha agar tidak salah lagi. Yuk, kita berpikir bersama tentang apa yang harus dibenahi agar tidak salah melangkah lagi.
Diriku tersayang...
Aku jauh lebih mengenalmu. Kamu tidak selemah ini walaupun kemarin sempat terjatuh. Yuk bangun yuk.
Ini saatnya kamu bangkit dan belajar lagi dari pengalaman pahit yang sudah terjadi. Yuk bisa yuk.
Sekedar mengingatkan... Dunia ini tidak hanya tentang dia, dia dan dia saja. Duniamu harus diisi dengan kehidupan serta kebahagiaanmu terlebih dahulu. Karena sebelum mencintai orang lain, kamu harus mencintai dirimu sendiri dulu, kan? Kembali sendiri tak apa, kan? Kamu wanita yang kuat, kan? Kamu pasti mampu mengatasi semua badai ini. Yuk, kembali memprioritaskan diri.
Sudah puas galaunya, kan? Sudah puas menyalahkan diri sendiri? Sudah puas menangis? Sudah puas menggunakan waktu bersedihnya, kan? Kalau sudah, yuk bahagia yuk.
Dunia serta harapan baru menunggumu, gadis cantik. Sudah siap beraktifitas dengan senyum manis nan ceriamu itu, kan? Yuk, sambut indahnya mentari pagi~Â
Jakarta, 2020.Â
Christie Stephanie KalangieÂ