Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Kau Padamkan Lentera Itu

11 Juni 2022   00:09 Diperbarui: 11 Juni 2022   00:24 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpaperbetter.com

Mengapa kau padamkan lentera itu?
Telah kunyalakan dia dengan seluruh harapanku
Kuselamatkan dia dari angin yang cemburu
Kini tak ada lagi panas yang kupunya
Untuk menyalakan lentera yang telah kau matikan itu

Mengapa kau cerabut kembang itu?
Telah kusimpan dia dalam hatiku dengan kasih yang gelisah
Kusembunyikan dia dari was-was dan syak wasangka
Kini tak ada lagi tempat yang kupunya
Hatiku telah tercerabut bersama kembang itu

Mengapa kau kotorkan sumur itu?
Telah kugali dia dengan seluruh kebahagiaanku
Kujaga dia dari airmata yang tak berguna
Kini tak ada lagi bahagia yang kupunya
Untuk membersihkan sumur yang telah kau kotorkan itu

Mengapa kau patahkan seruling itu?
Telah kumainkan nada-nada dengan penuh cinta bersamanya
Kupaksakan bunyi yang di luar kemampuannya
Kini tak ada lagi cinta yang kupunya
Iramanya telah pergi bersama patahnya seruling itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun