Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jejak Roger Milla dan Mario Kempes Bersama Pelita Jaya

11 Januari 2022   00:09 Diperbarui: 11 Januari 2022   14:40 2708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama satu musim dan kemudian membela AS Monaco lalu pindah ke Bastia. Lepas dari Bastia, Milla lalu membela klub elit Perancis waktu Saint Etienne selama dua musim sebelum pindah ke Montpellier.

Sukses berkarir di Liga Perancis, membuat federasi sepakbola Kamerun menjadikan Roger Milla sebagai andalan di timnas Kamerun, Milla turun di piala dunia 1982, 1990 dan 1994. Padahal Milla sendiri telah menyatakan pensiun dari sepakbola di tahun 1987 karena faktor usia yang tidak lagi muda 35 tahun.

Namun upaya federasi sepakbola Kamerun "memaksa" Milla untuk comeback bersama timnas di piala dunia 1990 , tidaklah sia-sia. Lewat Piala Dunia yang "dipaksa" ini ternyata justru membuat Roger Milla menjadi bintang turnamen empat tahunan tersebut di usia yang sudah menginjak 38 tahun.

Mencetak total empat gol dan membawa Kamerun sebagai tim Afrika pertama yang mencapai babak perempat final.

Di Piala dunia 1990 ini, ada satu momen yang dilakukan Milla yang sangat tak terlupakan  Saat itu 23 juni 1990, perdelapan final piala dunia 1990, berlangsung laga antara Kamerun melawan Kolombia, laga berlangsung ketat namun belum ada gol yang tercipta hingga babak normal berakhir, pertandingan pun dilanjutkan dengan extra time.

Di sinilah Roger Miller menunjukkan kelas dengan dua golnya dimenit ke-106 dan 109. Tapi satu gol yang mencuri perhatian dan tak terlupakan khususnya bagi fans Kamerun dan juga fans Kolombia adalah gol kedua Milla.

Saat itu Kolombia yang tertinggal satu gol berusaha untuk mengejar, kiper "nyentrik" Kolombia Rene Higuita maju hingga ke seperempat lapangan memainkan bola dengan rekannya.

Namun tiba-tiba Roger Miller atau Milla muncul cepat dan mempecundangi Higuita, merebut bola dan langsung berlari menggiring bola ke gawang yang kosong, meski Higuita berupaya keras untuk mengejar, tapi Milla tak tertahankan untuk menceploskan bola ke gawang kosong dan segera berlari ke tiang corner dan mulai bergoyang dengan goyangan khasnya hula-hula Afrika dance with the lion.

Roger Milla juga masih dipanggil untuk membela Kamerun di piala dunia 1994 yang menjadikannya mencatat rekor sebagai pemain tertua yang tampil di piala dunia. Sayang kiprah Kamerun tak lagi secemerlang empat tahun sebelumnya.

Hanya berselang 6 bulan sejak Piala Dunia 1994, Roger Milla datang ke Jakarta untuk merumput di kompetisi Liga Indonesia bergabung bersama klub Pelita Jaya. Satu musim 1994-1995 bersama Pelita, Milla kemudian pindah membela klub Putra Samarinda.

Pada debutnya bersama Pelita Jaya, pada 8 Januari 1995, Roger Milla langsung membawa timnya menang telak 5-0 atas Persiku Kudus dengan torehan 2 gol dan satu assist.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun