Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

M Kece, 4 Hal yang Membuat Provokasinya Terstruktur dan Berbahaya

26 Agustus 2021   21:26 Diperbarui: 26 Agustus 2021   21:30 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan berita penangkapan M Kece di televisi ada yang membuat saya tertegun sekaligus miris, betapa tidak dengan tanpa rasa bersalah dan penyesalan dengan semangatnya ia meneriakkan "merdeka" sambil mengepalkan tangannya, saat baru saja turun dari kendaraan polisi yang membawanya.

Apakah orang ini tahu apa arti kata "merdeka" yang diteriakkannya itu.? Apakah baginya merdeka itu adalah bebas menghina, bebas melecehkan dan bebas mengucapkan apa saja.?

Terlalu sempit terjemahan kata merdeka yang ada di benak si M Kece ini. Merdeka itu adalah ketika tidak ada lagi pelecehan dan penghinaan terhadap agama dan keyakinan, baik dari mayoritas apalagi dari minoritas.

Kemerdekaan sesungguhnya ada di dalam rasa, ketika orang-orang merasa damai, merasa dihormati privasinya dalam berkeyakinan, kemerdekaan bukan berada dalam emosi yang bebas diumbar terhadap perbedaan keyakinan dengan orang lain atau keyakinan lain.

Perbuatan dan sikap dari si M Kece ini sangat berbahaya bagi kesatuan dan persatuan kita, ini satu jenis dengan radikalisme JAD ataupun kelompok teroris yang bertopengkan agama, hanya dengan cara yang berbeda saja.

Provokasi yang dilakukan si M Kece ini, telah memenuhi semua unsur penistaan agama, bahkan kalau ditelaah lebih dalam bisa disimpulkan bahwa dilakukan secara terstruktur.

Pertama dia menyasar kelompok masyarakat "sumbu pendek" yang keberadaannya di negeri ini cukup banyak, kelompok "sumbu pendek" ini dipancing reaksinya untuk melakukan tindakan balasan baik secara verbal maupun fisik yang pada akhirnya bisa saja meletus dan menyebabkan kekacauan.

Kedua dia menyasar kelompok masyarakat yang merasa nabi dan agamanya dihina untuk tidak percaya kepada pemerintah, ini ditunjukkan dengan dia berusaha kabur agar tidak diketemukan, dengan tidak ditemukannya dia maka masyarakat akan beranggapan bahwa ada kongkalingkong, namun karena kepolisian kita memang profesional, modern dan terpercaya alias promoter, dalam waktu singkat dia bisa ditangkap.

Meski begitu orang ini pintar memainkan situasi dan peran, gagal skenario pertama dia menunjukkan sikap optimistis, untuk mempengaruhi respon masyarakat bahwa dia akan "dibela" di dalam pemeriksaannya.

Ketiga orang ini mengadu domba antara kelompok Islam dengan kelompok Nasionalis, kelompok Islam disini adalah secara umum yakni masyarakat yang "marah" ketika junjungannya Rasulullah SAW dilecehkan sedemikian rupa, dan berhadapan dengan kelompok Nasionalis yang digambarkan oleh si M Kece dengan atribut kopiah yang dipasangkan lambang Garuda, demikian juga dengan pekik merdeka yang diteriakkannya itu bisa diidentikkan dengan kelompok yang berpaham Nasionalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun