Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajinan Anyaman Sorume Khas Sulawesi Tenggara

12 Juli 2020   14:16 Diperbarui: 31 Mei 2021   12:25 2268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajinan anyaman Sorume (dok.pri andinur lapae)

"Di daerah saya di kota Kendari ada kerajinan anyaman yang bernama SORUME yang dapat dibuat berbagai macam bentuk produk"

Ketika kita mengunjungi suatu daerah atau tempat, satu hal yang hampir pasti selalu kita cari adalah pernak-pernik khas dari daerah tersebut, baik itu untuk sebagai oleh-oleh, ataupun sebagai kenangan kalau kita pernah berkunjung ke daerah itu.

Tiap-tiap daerah di Indonesia mempunyai kebanggaan atas kekhasan kerajinan tangan daerah yang mempunyai nilai-nilai seni dan budaya tersendiri.

Kekhasan setiap daerah itu mulai dari rupa/bentuknya, coraknya dan juga bahan pembuatan dari kerajinan daerah tersebut. 

Seperti misalnya Batik yang mempunyai kekhasan corak seperti Pekalongan, Solo atau Jogja serta batik pesisiran Cirebon, ada juga Ulos dari Medan, Songket dari Sumatera, kerajinan Manik-manik Bali, kerajinan Perak dari Jogja, Gerabah dari Solo, Noken dari Papua, Mandau dari Kalimantan, Kain tenun serta Sasando dari Kupang. 

Baca juga :Sekilas Tentang Bisnis Pakaian Bekas di Kota Kendari

Juga tikar lampit dari Pontianak, Lipa' sabbe atau sarung sutera serta Songkok to Bone dari sulawesi selatan. Serta banyak lagi kekhasan dari setiap daerah di Indonesia ini.

Tak terkecuali di daerah saya di kota Kendari ada kerajinan anyaman yang bernama SORUME yang dapat dibuat berbagai macam bentuk produk, seperti tas atau dompet serba guna dan tikar, baik itu tikar untuk alas tidur, alas duduk tamu, maupun tikar adat sebagai alas KALO SARA.

Hanya saja kerajinan ini sepertinya kurang dipromosikan oleh daerah sebagai produk khas dan andalan daerah kami, sebahagian besar produk kerajinan Sorume ini hanya untuk keperluan pembuatan tikar adat (Ambahi Sorume) yang merupakan pelengkap utama dalam prosesi adat Kalo Sara bagi suku Tolaki, yang merupakan suku yang mendiami jazirah tenggara pulau Sulawesi.

Serat Sorume ini mempunyai tekstur yang halus dan jika dirawat dengan baik akan tetap lembut dan kuat bertahan selama bertahun-tahun, juga memiliki kekhasan warna yang berwarna keemasan dan berkilap.

Kerajinan anyaman sorume ini dibuat dari bahan dasar tumbuhan jenis anggrek tanah atau anggrek serat, yang dalam bahasa lokal suku Tolaki disebut "Sorume". 

Baca juga : Peresmian Jembatan Teluk Kendari, Megahnya Infrastruktur untuk Korporasi atau Rakyat?

Anggrek serat yang sudah mulai langka, bahkan dihabitatnya di daerah perlindungan alam Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Konawe Selatan sudah jarang ditemukan, namun kabar baiknya tanaman anggrek ini dapat di budidayakan.

Tanaman ini dalam bahasa latin disebut DIPLOCAULOBIUM UTILE (Anggrek Serat) yang merupakan tanaman endemik khas Sulawesi, dan terbanyak ditemukan di Sulawesi Tenggara.

Jadi bukan hanya kekhasan dari anyamannya saja tapi bahan dasar pembuatan kerajinan anyaman Sorume ini yaitu anggrek Sorumenya sendiri juga khas karena merupakan tanaman yang hanya tumbuh di Sulawesi Tenggara, Dalam seri perangko yang dikeluarkan tahun 1997 diterbitkan perangko anggrek serat Sulawesi Tenggara

Perangko anggrek serat sulawesi tenggara (gocelebes.com)
Perangko anggrek serat sulawesi tenggara (gocelebes.com)
Bukan hanya karena bahan dasar kerajinan anyaman Sorume yang telah mulai langka, proses pembuatannya pun memerlukan pengetahuan khusus, untuk mengambil serat anggrek agar dapat menjadi bahan anyaman, apalagi konon yang mempunyai atau memakai benda kerajinan tangan SORUME ini dipandang berprestise ditengah masyarakatnya terutama dalam acara-acara adat maka harga dari kerajinan Sorume ini cukup "mahal".

Akan tetapi masalah harga itu adalah relatif, sebab kekhasan bahan, motif dan kualitas pengerjaan yang baik akan menghasilkan kepuasan yang sebanding dengan harga yang ada.

Bahan Serat Anyaman (dok. pri. andinur lapae)
Bahan Serat Anyaman (dok. pri. andinur lapae)
Saat ini pengrajin anyaman Sorume sangat terbatas, bukan tidak mungkin kalau dibiarkan berlarut, salah satu warisan budaya luhur akan hilang, tergerus zaman dan modernisasi yang serba praktis, mengandalkan produk-produk hasil pabrikan.

Baca juga : Masjid Al Alam, Kebanggaan Warga Kota Kendari

Memang saat ini masih ada yang peduli untuk pelestarian budaya lokal, namun tetap dibutuhkan campur tangan serius pemerintah daerah untuk menjadi pendorong tetap lestarinya kebudayaan anyaman Sorume ini.

Mulai dari perlindungan dari habitat asli anggrek Sorume, mengembangkan budidaya anggrek Sorume, sampai dengan promosi dan peningkatan kualitas kerajinan anyaman Sorume.  

Jadi kalau rekan kompasianer berkunjung ke kota Kendari jangan lupa untuk membeli kerajinan anyaman Sorume.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun