Duhai penyair yang goresan penamu memahat jantungku, janganlah pernah tinggalkan malam tanpa puisimu, sama seperti kehidupan yang tak pernah meninggalkan jantung
Duhai penyair yang goresan penamu menghadirkan damai malam, janganlah berhenti mengisi malam sama seperti udara yang tak pernah berhenti memberi kehidupan
Puisi-puisi malammu begitu menenangkan menjadi tempat persembunyian jiwaku yang merindu
Hasrat, emosi dan pikiranku terlelap di dalamnya sama seperti bayi yang terbuai dalam dekapan bunda
Puisi-puisi malammu begitu menyejukkan tempat peristirahatan jiwaku yang lelah
Curiga, ragu dan prasangkaku tenggelam di dalamnya sama seperti kerikil yang dilemparkan kedalam lubuk
Puisi-puisi malammu begitu menginspirasi menjadi tempat bertanya jiwaku yang melompong
Cinta, peduli dan rasaku mengalir di dalamnya sama seperti darah yang mengalir di dalam jantung
Kendari ahad pagi 12072020