Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perebutan Kekuasan

5 Juli 2020   21:47 Diperbarui: 5 Juli 2020   22:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. foto. antara (www.antara.com)

Herman adalah sebuah nama yang sangat terkenal di kotanya, sebagai seorang bos preman yang menguasai dunia premanisme di kota tempatnya tinggal, Herman malang melintang menguasai wilayah pusat perdagangan dan terminal angkutan yang cukup ramai, dimana kehidupan keras premanisme tumbuh subur di kawasan ini

Untuk memperebutkan wilayah kekuasaan sebagai bos yang mengatur para preman-preman yang beroperasi sebagai  petugas "keamanan" tak resmi, disinilah Herman muncul sebagai the number one. 

Hadirnya Herman sebagai the number one disini, tentunya tidak begitu saja. Perebutan kekuasaan di kawasan ini begitu sengit, banyak orang-orang yang dikenal dan ditakuti sebagai orang-orang "jago" dari seantero kota bahkan dari luar kota yang mencoba peruntungan terjun dalam pertarungan keras ala kehidupan koboi texas di flim-fim koboi.

Dengan tubuh tinggi besar, rambut gondrong bercambang lebat serta wajah yang cukup tampan, ditambah dengan bumbu-bumbu cerita mistis tentang kekebalan tubuh dan kesaktian ilmunya serta keberaniannya dalam berkelahi maka sosok Herman menjadi sangat disegani bahkan ditakuti sehingga membuat saingan-saingannya sudah keder duluan, dan memilih lebih baik menjadi pengikut atau anak buah Herman. 

Sementara preman yang punya nyali dan coba-coba berhadapan dengan Herman, semuanya disikat oleh Herman, hingga tak ada satupun lagi yang berani melawannya.

Setelah sekian lama malang melintang menguasai dunia preman di kota itu, sampailah pada suatu waktu, dua orang pemuda dengan mengendarai sebuah sepeda motor berboncengan mengintai dan mengawasi gerak-gerik Herman di sebuah bar hiburan malam yang cukup terkenal dan ramai di kawasan kekuasaan Herman. 

Hasan sebagai pengemudi membonceng Samuel yang mempersenjatai dirinya dengan sepotong pipa sepanjang kurang dari satu meter yang ujungnya telah diruncingkan, dan ketika terlihat Herman beserta anak buahnya keluar dari bar dan pergi dengan mengendarai mobil sportnya yang dikemudikan sendiri oleh Herman.

Kedua pemuda Hasan dan Samuel pun membuntutinya setelah menyelusuri jalan-jalan kota yang tidak begitu ramai pada malam itu, sampailah di suatu tempat di daerah yang cukup sepi, 

Hasan memacu motornya dan memepet mobil yang dikemudikan oleh Herman, ketika tepat berada disamping jendela mobil yang jendelanya kebetulan tidak tertutup karena semua penumpangnya asyik mengisap rokok, rupanya kebiasaan Herman dan anak buahnya yang tidak pernah menutup jendela mobil, karena mereka semua adalah pecandu rokok berat, ini sudah diketahui oleh Hasan dan Samuel. 

Begitu berhasil menyusul dan tepat berada di samping Herman yang menjalankan mobil dengan santai, entah karena sudah mabuk, atau mungkin tak menduga akan ada orang yang berani menyerangnya.

Dengan sekuat tenaga Samuel menusukkan pipa runcing yang telah disiapkannya ke leher Herman "cress" pipa menancap dalam dan kuat di leher Herman yang tidak menyangka sama sekali akan mengalami serangan ini, tusukan ini telak membuatnya terkulai dengan darah yang mengalir deras dari lukanya, Herman masih sempat menghentikan mobil sebelum akhirnya benar-benar terkulai lemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun