Mohon tunggu...
Felita Putri Chrysilla
Felita Putri Chrysilla Mohon Tunggu... Aktor - mahasiswi

salah satu mahasiswi di bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Salah Satu Budaya di Desa Kertamulya

30 Juni 2022   19:18 Diperbarui: 30 Juni 2022   19:28 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Desa Kertamulya (Dokpri)

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya etnis agama maupun linguistik yang dapat di temukan di Negara ini. Budaya tersebut sangat bervariasi dengan berbagai karakteristik. Karakteristik tersebut meliputi ras, suku, bangsa, letak geografis, profesi dan lain-lain. 

Letak geografis merupakan salah satu faktor yang kuat dalam membangun karakteristik masyarakat, karena biasanya dalam suatu daerah terdapat peraturan-peraturan mengikat seperti adat istiadat dan kebudayaan, yang hal itu pun menjadi acuan mereka untuk menjalani aktivitas hidup. Karakteristik masyarakat di suatu daerah memang di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan di daerah tersebut. 

Dalam artikel ini disajikan secara deskriptif analitis hasil observasi penelitian tentang tujuh unsur kebudayaan masyarakat daerah Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

Desa Kertamulya merupakan desa yang berada di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Desa Kertamulya ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Simpang dan berdiri sejak tahun 1975. Pemekaran Desa Simpang menjadi 2 (Dua) desa, yaitu Desa Kertamulya dan Desa Kertajaya. 

Hal ini merupakan buah kerja nyata dari Panitian Perumus Pemekaran Desa Simpang yang selanjutnya disebut Panitia Sembilan yang dibentuk pada tanggal 11 November 1975 melalui Musyawarah Desa atau Rapat Desa yang tertuang di dalam buku Leter E No: 03/453/11/75 [4].

Nama Desa Kertamulya itu sendiri dari kebijakan tokoh dan sesepuh Desa memiliki arti ‘Tanah yang Sempurna’. Menurut para pendiri Desa Kertamulya, nama desa itu identik dengan dengan sebuah kata istilah dalam bahasa sunda yaitu KERTA dan MULYA. 

Makna yang terkandung didalamnya ialah bahwa masyarakat Desa Kertamulya, pada saat ini adalah masyarakat yang mendiami Tanah atau Tempat Tinggal yang Sempurna. [5] 

Sehingga diharapkan dapat menjadi masyarakat yang lebih maju dalam berbagai aspek. Desa Kertamulya ditempati oleh penduduk sekitar 21.050 jiwa yang tersebar di luas wilayah 305,277 ha. 

Hal ini menunjukkan tingkat kepadatan penduduk yang cukup padat. Sehingga angka penyesuaian terhadap ratio jumlah KK per RW di Desa Kertamulya sampai saat ini terus dikendalikan. 

Desa Kertamulya saat ini memiliki Rukun Warga sebanyak 26 dan Rukun Tetangga sebanyak 111 yang tersebar di empat wilayah dusun (Sumber: Profil Desa).

Secara umum gambaran mengenai kondisi ekonomi masyarakat di Desa Kertamulya ini dapat dilihat dari potensi sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kelembagaan dan sumber daya sarana dan prasarana [6]. 

Potensi unggulan sumber daya dari desa ini ialah berupa pertanian, industri, perdagangan, dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas masyarakat Desa Kertamulya yang didominasi oleh hampir 70% masyarakatnya yang merupakan Buruh dan Pedagang, 15 Sektor Informal, serta 10 Jasa dan Perdagangan. Kondisi ekonomi masyarakat dapat dikatakan baik dan berdampak pada angka kemiskinan (Sumber: Profil Desa).

Dari kondisi ekonomi masyarakat di Desa Kertamulya tersebut, UMKM memiliki potensi yang cukup besar dalam sumber daya desa ini. Karena masyarakatnya yang kini mayoritas sebagai buruh dan pedagang [7]. 

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 dalam [8]. Potensi UMKM adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan seerta pemerataan pendapatan rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan pemberantasan kemiskinan.

Adapun upaya yang dilakukan dalam menumbuhkembangkan perekonomian desa membantu masyarakat mengatasi permasalahannya dalam [9], yakni:

1.Melakukan pemberdayaan dan pembinaan berupa pendidikan dan keterampilan penanaman, kerjasama dengan pengusaha industri setempat. Dalam hal ini pemberdayaan kelompok-kelompok tani bekerjasama dengan dinas pertanian dan pengurus tani.

2.Peningkatan Kualitas dan Fasilitas Sektor Informal (Pedagang Gerobak/Makanan) agar mampu lebih dalam berdaya saing.

3.Melakukan pemberdayaan dan pembinaan pada lembaga keuangan desa (BUMDES) dan Koperasi Syariah agar tetap dapat berfungsi sebagai Lembaga keuangan alternatif yang bergerak dalam Perekonomian desa serta dapat membantu masyarakat.

4.Pemberdayaan Wanita melalui program Wanita Berusaha, dimana dalam hal ini para wanita atau ibu-ibu rumah tangga diberikan pembekalan berwirausaha, selain itu juga didorong untuk berperan aktif dalam kegiatan dan program UMKM, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian di wilayah Desa Kertamulya [10].

Di dalam jurnal penelitian “Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan melalui Pengembangan Usaha Kecil Menengah oleh Dinas Perdagangan, Perindustian dan UKM di Desa Pompaniki “ yang diteliti oleh Arif Ferdian tahun 2008 [11] dibahas tentang pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pengembangan usaha kecil menengah oleh dinas perdagangan, perindustrian dan ukm di desa pompaniki ini yang tujuannya yaitu untuk mengetahui  seberapa banyak pemberdayaan masyarakat yang berada di pedesaan melalui pengembangan usaha kecil, menengah oleh dinas perdagangan, perindustrian dan ukm di desa pompaniki. 

Pemberdayaan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang dimana peneliti ini melakukan pengumpulan data dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. 

Maka dari penilitian yang dilakukan ini diperoleh hasil dari pemberdayaan masyarakat berupa pengembangan usaha kecil menengah yang dilakukan oleh dinas perdagangan, perindustrianm dan ukm di desa pompaniki ini yang dimana dilakukannya pengembangan usaha kecil menengah oleh dinas perdagangan, perindustrian dan ukm itu sendiri dapat membuat iklim usaha menjadi meningkat mulai dari pendanaan, sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, promosi dagang, dan dukungan kelembagaan.

Program pendampingan fasilitas pencairan dana UMKM untuk masyarakat Desa Kertamulya dengan memberikan sarana untuk berkonsultasi seputar UMKM dan mendampingi masyarakat untuk mendapatkan pencairan dana modal UMKM sebagai bentuk dukungan dalam mengembangkan UMKM di Desa Kertamulya. Dalam jurnal penelitian “Peran Komunikasi Pemerintah dalam Menginformasikan Program Badan Usaha Milik Desa Guaan Kecamatan Mooat” yang diteliti oleh Kelvia Tasik, J.W Londa, dan Meiske Rembang tahun 2020 [12] dibahas tentang peran komunikasi pemerintah dalam menginformasikan program badan usaha milik desa guaan kecamatan mooat penelitian ini dilakukan oleh peneliti karena atas dasar ketertarikan peneliti akan hal peran komunikasi pemerintah dalam menginformasikan program badan usaha milik desa guaan kecamatan mooat, Maka dari penelitian yang dilakukan ini diperoleh hasil yang dimana di dalam kehidupan bermasyarakat proses komunikasi yang begitu baik antara pemerintah desa dan masyarakat yang ada yaitu menjadi salah satu faktor yang begitu

penting dalam usaha membangun desa. 

Dengan adanya proses komunikasi yang baik dapat terjadi adanya pertukaran pesan, gagasan, ide-ide, informasi dan lain sebagainya. Kegiatan kopi darat ini dilakukan pemerintah dan masyarakat desa kertamulya untuk menjalin komunikasi antara pemerintah dan masyarakat desa terkait permasalahan yang terjadi di wilayah Desa Kertamulya, yang dimana program ini dilakukan oleh kepala desa dengan mengunjungi wilayah Desa Kertamulya tersebut dan berkomunikasi secara langsung oleh rt/rw dan perwakilan masyarakat desa. 

Pada pengembangan UMKM dan juga penguatan ikatan komunikasi antar warga melalui program KOPDAR (Kopi Darat) di Desa Kertamulya. Pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan berupa fasilitas untuk pengembangan UMKM kepada masyarakat desa. 

Adapun dalam mengikat komunikasi antar warganya, pemerintah desa mengadakan program KOPDAR (Kopi Darat), dalam program ini Pemerintah Desa Kertamulya bersama pengurus rt, rw, beserta tokoh masyarakat melakukan musyawarah dusun untuk membahas mengenai perencanaan desa. Hal ini juga sebagai upaya dalam menjaga hubungan sosial antar warga di Desa Kertamulya.

KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 1 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 1 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 2 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 2 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 3 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 3 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 4 (Dok. Humas Desa Kertamulya)
KOPDAR  Bersama Pemerintah Desa Dusun 4 (Dok. Humas Desa Kertamulya)

Dapat disimpulkan bahwa Desa Kertamulya merupakan desa yang 70% penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai buruh dan pedagang. Masyarakat Desa Kertamulya juga lebih memilih untuk bekerja sebagai pedagang dikarenakan potensi sumber daya alamnya dan letak geografis desa yang sangat strategis. 

Hal tersebut kemudian membuat banyaknya muncul Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau biasa disebut dengan UMKM di Desa Kertamulya. Yang kemudian pemerintah Desa Kertamulya membuat program pemberdayaan masyarakat berupa pendampingan fasilitasi pencairan dana UMKM di Desa Kertamulya. 

Pemerintah Desa Kertamulya memberikan sarana bagi masyarakatnya untuk berkonsultasi seputar UMKM dan mendampingi mereka untuk mendapatkan pencairan dana modal UMKM sebagai bentuk dukungan dalam mengembangkan UMKM di Desa Kertamulya.

Selain itu, Desa Kertamulya juga terdapat pemberdayaan masyarakat berupa KOPDAR (Kopi Darat) yang bertujuan untuk membangun jalinan komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat desa yang dapat memperlihatkan atau memberikan informasi terkait program kerja desa kepada masyarakat desa, yaitu dengan dibuatkannya jaringan komunikasi berupa media sosial, seperti grup komunikasi antar warga, Instragram, dan Youtube yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan dapat menjalin komunikasi antar pemerintah dan masyarakat Desa Kertamulya. 

Kegiatan KOPDAR ini juga dilakukan dengan mengunjungi setiap wilayah di Desa Kertamulya yang dimana tujuannya untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang terjadi di wilayah Desa Kertamulya oleh rt/rw dan perwakilan warga agar terjalinnya komunikasi antar pemerintah dan masyarakat desa berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, kelompok kami memiliki saran untuk pemerintah maupun masyarakat Desa Kertamulya yaitu untuk berpartisipasi dan bekerjasama dalam merencanakan serta melakukan program demi pembangunan Desa Kertamulya yang lebih baik lagi. 

Selain itu, pemerintah desa pun harus lebih menyadari potensi sumber daya masyarakatnya yang hampir seluruhnya bekerja sebagai buruh dan pedagang dengan memberikan pelatihan terkait pengembangan UMKM kepada masyarakat di Desa Kertamulya. Serta lebih meningkatkan jalinan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat di Desa Kertamulya supaya tidak terjadinya kesalahpahaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun