Mohon tunggu...
Christine Gloriani
Christine Gloriani Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pembaca yang belajar menulis

Pembaca yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selimut Tetangga Memang Lebih Hangat

17 Januari 2019   08:55 Diperbarui: 18 Januari 2019   04:42 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Katanya Misri, kemarin sore Bapak keluar rumah dari sore sampai malam? Pergi ke mana?" 

"Bapak cuma nyobain selimut tetangga. Dengar-dengar lebih hot, eh lebih hangat maksudnya." Bapak terkekeh sambil memperhatikan siaran berita di tv. 

"Bapak kok tega?" Sebuah bantal sofa melayang dan jatuh tepat di kepala Bapak. 

"Bune ini kenapa to? Datang-datang malah marah." 

"Bapak itu yang bikin masalah, tau bini nggak di rumah malah nyobain selimut tetangga. Tetangga mana?" 

"Bu Fia." 

"Bu Fia yang suaminya tinggal di luar kota? Yang bahenol itu?" 

"Iya, yang itu. Kelamaan kalau nunggu Ibu pulang, jadi Bapak langsung ke sana saat dipanggil Bu Fia. Bapak kan nggak boleh melewatkan kesempatan emas." Bapak merapikan bantal sofa yang tadi dilempar. 

"Bapak!" Ibu sudah meraih bantal lain tapi Bapak malah beranjak masuk kamar. 

"Dari pada marah-marah mending cobain dulu selimut yang beli di tetangga. Lebih tebal jadi lebih hangat. Bapak khusus beli buat Ibu biar nggak kedinginan pakai selimut tipis." 

"Jadia Bapak ke rumah Bu Fia buat beli selimut? Bukan nyobain selimut tetangga dalam tanda kutip?" Jari-jari Ibu membentuk tanda kutip di atas kepala. 

"Ya, iya to." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun