Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Piramide di Caio Cestio", Fungsi Makam Nubia Zaman Romawi Kuno

10 November 2016   11:27 Diperbarui: 12 November 2016   03:52 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piramide di Caio Castio : Jaman keemasan Romawi kuno, denga latar belakang benteng kuno | www.italivillas.com

Siapa bilang pyramid hanya berada di Mesir?

Roma pun mempunyai bangunan pyramid. Namanya Pyramid Cestius. Atau dikenal dengan nama Piramide di Caio Cestio, merupakan piamida di jaman Romawi kuno, bertempat di distrik Porta San Paolo. Berada di persimpangan antara 2 jalan kuno Roma, Via Ostiensis dan Via della Marmorata.

Menurut sejarah yang aku baca tentang Pyramid Cestius, dibangun sekitar tahun 18 – 12 Sebem Masehi, untuk makam seorang hakim, anggota dari pengusaha besar di jaman Romawi kuno, bernama Gayus Cestius. Seorang kaya Romawi kuno yang berpengaruh, sehingga mampu membangun makamnya sendiri di distrik yang cukup terkenal.

Material Pyramid Cestius berasal dari batuan alam, bercampyr marmer Cararra serta dasar travertine. Batuan ala mini memang dipulai oleh negara Italy. Ya.. Italy memang kaya denan baruan alam yang sungguh cantik! Terkenal di seluruh dunia, sampai sekarang.

Dimensi Pyramid Cestius dasar bangunan 29,6 meter2 dengan tinggi 37 meter. Hmmm, memang tidak terlalu besar, tetapi bentuk pyramid ini menjadikan kota Romawi kuno semakin ‘kaya’ sebagai kota yang memang sudah kaya dengan bangunan-bangunan klasikanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Konsep dasar pyramid Nubia ini berbeda dengan pyramid-pyramid di Mesir. Dengan sudut lancip sekitar 60 derajat, memang berbeda dengan pyramid Giza di Mesir denagn sudut lancip 45 derajat. Dari fotoku tahun 2014, terlihat sedang dalam restorasi, tetapi tetap “dibuka” untuk bisa mendekat, walau tidak bisa masuk.

Aku baru pernah tahu juga tentang bangunan pyramid ini, berada di Italy, tepatnya berada di depan mataku. Sehingga ketika bus wisataku melaju menuju pyramid untuk kemudian berputar menuju tiik wisata yang lain di kota Roma modern, aku minta turun dan kami, aku dengan 2 anakku mulai menjelajah sekitar pyramid ini, yang terakhir aku baru namanya sebagai Pyramid Cestius.

Memasuki gerbang Pyramid Cestius, aku seakan menuju ruang kematian. Dan memang bangunan ini fungsinya sebagai tempat pemakaman pribadi (karena kecil). Sama dengan pyramid yang berada di Mesir, tetapi pyramid di sana sungguh sangat luas dan memang merupakan pemakaman raja-raja Mesir.

Desai interiornya cukup sederhana, tidak melambangkan sebuah pemakaman orang kaya. Tetapi dengan membangun sebuah pemakaman pribadi berbentuk pyramid saja, inipun merupakan sebuah tanda bahwa Cestius memang seorang kaya, pada jamannya.

interiornya, denan mural (lukisan dinding) yang tersisa, sebentuk malaikan2 di bagian pafond nya | www.romeacrosseurope.com
interiornya, denan mural (lukisan dinding) yang tersisa, sebentuk malaikan2 di bagian pafond nya | www.romeacrosseurope.com
Pintu masuknya dari material travertine, sedikit kecil (mungkin hanya setinggi 150 cm), yang lebih ‘lembek’ dibandingkan dengan marmer, walau sudah tertutup untuk akses masuk. Ruang interiornya berukuran sekitar 6 meter x 4 meter dengan tinggi 4,8 meter. Cukup untuk ‘ruang tidur’ (jika di rumah), dan cukup nyaman sebagai ruang untuk peristirahatan …..

Ketika di sana, aku tidak menemukan banyak asesoris, termasuk pintu masuk kedalam (pintu masuknya juga sebagai dinding yang disamarkan), tetapi hanya tulisan-tulisan kuno yang aku tidak mengerti artinya. Tetapi ketika bangunan ini pertama kali dibuka tahun 1660 Masehi, ditemukan banyak lukisan-lukisan dinding (mural) karya Pietro Santi Bartoli, tetapi sekarang sepertinya menjadi lapuk dimakan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun