Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjelajahi Gereja "Tanpa Wajah" di Roma

9 November 2016   11:12 Diperbarui: 9 November 2016   21:27 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Basilica St Maria dei Angli, sebuah gereja tanpa Tampak depan. Terlihat tampak depannya “asal”  dari dinding batu dengan tanah lempung. Tidak ada desain khusus untuk sebuah gereja ……

***

Masih ingat kata-kataku tentang bangunan-bangunan tua Eropa, yang dari luarnya hanya seperti bangunan tua yang tak terpakai, tetapi pemerintah semua negara2 Eropa, justru mendandani bangunan2 tua tersebut dengan sangat modern?

Dan itu terjadi di manapun, di semua kota-kota tua di Eropa!

Mungkin kota Roma merpakan situs dunia sebagai kota berbangunan tua sebelum Masehi, dan ditengarai sebagai kota yang sarat sejarah kehidupan manusia dan nilai-nilai sejarah bagi beberapa agama. Kota tua Romawi kuno memang merupakan salah satu ‘cerita’ dan sejarah awal mula dari beberapa agama dunia, sehingga walau pun bangunan-bangunan tuanya tidak dimodernkan, tetapi pemerintah kota Roma tetap memeliharanya dengan sangat baik!

Contoh bangunan ini:

Bangunan tua yang sungguh, aku tidak mengira bahwa bangunan yang dari luarnya hanya sebagai sekedar ‘tembok’ (tetapi pasti tembok yang bersejarah), dari material batuan dan tanah lempung, tanpa hiasa apa2, kecuali sebuah Salib kecil, yang menandakan bahwa bangunan ini adalah sebuah Gereja …..

Dokumentasi pribadi. Apakah terbayang (jika tidak melihat tanda Salib), ini adalah sebuah bangunan gereja?
Dokumentasi pribadi. Apakah terbayang (jika tidak melihat tanda Salib), ini adalah sebuah bangunan gereja?
Mengapa bangunan ini menjadi daya tarik wisatawan, dan bus wisata kami pun mempunyai titik “hip dan Hop” untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di sana?

Kami turun. Walau aku masih bertanya, untuk apa turun, karena siang itu sangat panas, angin kering yang membuat biri-biri kami sakit karena kering. Malas rasanya, untuk turun dan bergabung dengan wisatawan-wisatawan di sana.

Tetapi ketika sedikit aku mendengarkan kata-kata tour guide nya tentang sebuah gereja cantik di dalam dinding batu tanah lempunng itu, aku langsung tersentak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun