Sebuah toilet umum di sebuah pertokoan di Belanda, dengan pintu baling2 berdimensi hanya 60 cm sehingga kursi roda tidak bisa masuk. Padahal, terlihat logo "disabilitas", tetapi kursi roda tidak bisa masuk? Bagaimana?
Lalu, masuk ke toilet harus membayar 0,70 Euro, Dimana tidak semua orang mau "membuang" uang hanya untuk ke toilet. Sehingga, mereka pipis ngemper saja di dinding2 bangunan2 umum! Astaga!!!
***
Komplen berikurnya adalah, "Mengapa toilet umum itu harus berbayar sedangkan fasilitsnya pun tidak sesuai yang harus kita bayarkan?"
Memangnya, setidak-punya uang nya negara2 Eropa itu, sehingga mereka harus "megemis" warga negara untuk pipis di tempat atai toioet umum?
Aku memang sangat terbatas denagn kehidupan sosial disana, tetapi dalam 6 minggu pengamatanku di Eropa tentang bau pesing dan toilet umum dimanapun di Eropa, dengan toilet umum yang berbayar 0,70 Euro, membuat Masyarakat malas untuk masuk ke toilet umum.
Eropa adalah area dan negara2 yang sangat mau menerima pengungsi darim anapun, tetapi sepertimya merekatidak siap dengan berbagaimasalah dari berbagai pengungsi disana.
Eropa tidak bisa memanage, bagaimana, Dimana mereka tingga, apa dan bagaimana pekerjaan mereka bahkan siapa yan bertanggung jawab untuk kemanan dan kenyaman pengungsi termasuk warga kota disana.
Para pengungsi sangat tidak terawatt, menggelandang (homeless) dari sama sekali tidak tahu mau tinggal dimana. Sehingga, mereka menggandang di tempat2 umum, terutama di area pertokoan, caf atau perkantoran untuk mendapatkan uang dengan mengemis dengan banyak cara.
Mereka tidak mempunyai uang, sehingga untuk mandi dan ke toilet mereka berusaha tidak megeluarkan uang (0,70 Euro). Jika tidak ada toilet umum tanpa harus membayar, akhirmya mereka buang hajat sembarangan. Pipis di emperan dinding2 stasiun bahkan dinding2 toko, yang membuat bau pesinmg bahkan sangat menjijikan!