Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bumi "Terlena", Bumi Tereksplore Luar Biasa, Bumi Terhempas Lelah dan Bumi pun Berubah

14 April 2024   11:52 Diperbarui: 14 April 2024   11:57 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/ Aku dengan gumpalan2 salju putih dan dingin pertamaku di Uzbekistan, di awal musim semi 2024 yang bersuhu minus saat itu

By Christie Damayanti

Kala awal musim semi, akhir bulan Maret 2024,

Di Uzbekistan, salju pun tetap merintik turun dari lembut bahkan sampai menghunjam dingin,

Menyibak semakin luas semakin indah bersahaja,

Semakin menghampar dingin putih dimana2 ......


Kuberjalan di atas kursi rodaku,

Pertama kali kursi roda ku berjalan di atas salju,

Perlahan, Melihat, merenung dan ternganga,

Sebuah pemandangan indah luar biasa .....

Hamparan putih salju itu membekukan pikiranku tetapi menghangatkan hatiku,

Hanya tertuju pada putih bersih sampai ke ujung sana,

Dan, ketika kupandang Sepatu dengan warna warni khas aku,

Itulah Aku!

Seseorang dengan pemikiran berbeda,

"Out of the box" atau sebagai "point of interest",

Membawa misi yang berbeda,

Melakukan juga visi yang dengan berbeda,

Dan, semuanya berbeda .....

***

Dokumentasi pribadi/ Sepatuku yang berwarna warni khas aku, dalam gumpalan salju yang membeku. Dan itulah aku, yang anti mainstream!
Dokumentasi pribadi/ Sepatuku yang berwarna warni khas aku, dalam gumpalan salju yang membeku. Dan itulah aku, yang anti mainstream!

Tidak pernah terpikirkan olehku, pengalaman baru di negeri antah berantah! Di sebuah negara yang aku tidak pernah tahu tentang apapun, termasuk tentang kemanan apalagi tentang kenyamanan untukku sebagai seseorang disabilitas diatas kursi roda.

Sebuah negara baru dari pecahan negara sosialis komunis, yang sekarang ini menjadi salah satu negara Islam di Asia Tengah, tentu saja aku harus memikirkan apa yang aku lakukan ketika aku berada di  titik seseorang salah satu yang minoritas.

Aku berani menempuh traveliongku saat itu di Uzbekistan, selain teman baruku mengajakku kesana, terutama ketika Tuhanku berkenan aku terbang kesana .....

Aku meninggalkan zona nyamanku traveling ke negeri2 mainstream, yang biasa wisatawan2 dunia datang kesana, dan aku memberanikan diriku untuk terbang dan mengeksplore ke sebuah negeri antah berantah.

Dan, dari sanalah  aku menemukan sebuah kebahagiaan baru dan juga pemahaman baru, tentang sebuah identitas diriku ku yang juga baru. Bahwa, sesuatu yang baru itu memang harus dijalani dan dipelajari untuk menghasilkan ide dan kreatifitas2 yang baru untuk survive serta menjanjikan motivasi2 terus mengeksplore dunia .....

Salju pertamaku di negeri antah berantah itu, merupakan bongkahan salju mungil di awal musim semi di Uzbekistan.

Dokumentasi pribadi/ Aku dengan gumpalan kecil salju tanpa sarung tanganku, yang membuat tangan kiriku memerah dan berkeriput karena kedinginan (belum siap dengan sarung tangan yang masih berada di dalam koper ku) .....
Dokumentasi pribadi/ Aku dengan gumpalan kecil salju tanpa sarung tanganku, yang membuat tangan kiriku memerah dan berkeriput karena kedinginan (belum siap dengan sarung tangan yang masih berada di dalam koper ku) .....

Bumi memang sudah berubah. Ketika awal bulan Maret 2024 lalu sebagai awal musim semi dan seharusnya sudah menghangat dari musim dingin, tetapi justru hamparan salju terlihat sampai ujung pandangan mataku, dari turunnya rintik2 hujan salju yang terus menghadangku sepanjang perjalananku dari Tashkent ke Samarkand.

Aku memang sering bermain salju ketika aku berlibur ke manapun. Terutama ke Amerika Serikat dan Jepang, 2 negara yang merupakan salah satu destinasiku setiap tahun, yang pasti, karena anakku tinggal di Tokyo Jepang dan adikku tinggal di Irving Texas Amerika Serikat.

Tetapi aku bermain salju bukan di awal musim semi, melainkan di musim dingin dengan tebaran2 salju dimana2. Sehingga, pengalamanku bermain salju di Uzbekistan di awal musim semi 2024 ini, merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa tentang alam .....

Dan, bersama dengan pengalaman2 ku dalam mengeksplore perjalanan yang luar biasa, di sebuah negeri "anti mainstream", Uzbekistan .....

***

Bumi memang  sudah berubah. Bukan hanya alamnya yang sudah rusak yang justru disebabkan oleh manusia, bumi pun mengubah semuanya, termasuk manusia warga nya. Kenyamanan2 warga bumi dari awal sesuai yang dicintakan oleh Tuhanku, dirusakkan oleh segelintir warga bumi den gan egoism dan keserakahan.

Bumi pun "terlena" dengan keserakahan manusia. Bumi terksplore luar biasa, dalam pengambilan harta karunnya, yang membuat warga bumi semakin serakah, dan akhirnya bumi pun terhempas lelah .....

Warga bumi yang masih waras terus mengupayakan apa yang terbaik bagi bumi, tetapi apa yang bisa dilakukan tanpa ada kekuatan besar untuk menghentikan eksplorasi harta karun bumi?

Apa yang terjadi pun, memberikan dampak bagi bumi (lagi), termasuk warga bumi. Warga bumi seperti aku yang sama sekali tidak bisa berbuat apa2, aku hanya bisa menuliskan tentang keluh kesahku serta berupaya menyadarkan mereka dengan berbagai cara lewat tulisan2ku.

Bumi pun merana, ketika siklus alam pun bergeser, dan aku adalah salah satu warga bumi yang sempat merasakan ini, lewat hamparan salju putih di awal musim semi dengan suhu minus sampai -8 derajat.

Aku memang "beruntung" menyaksikan dan mersakan salju terbal di awal musim semi 2024 lalu, tetapi aku pun merasakan sebuah "kesedihan" bumi dengan alamnya yang bergeser. Kesedihan bumi akhirnya menjadi sebuah pengalaman wisata baru yang aku rasakan.

Apakah aku patut berbahagia?

Apakah aku patut bersenang2 merasakan salju tebal dengan suhu minus, yang seharusnya suhu sudah menghangat?

Apakah aku patutu tersenyum merasakan butiran2 salju putih dingin nan membeku?

Aku tidak tahu ......

Yang aku tahu adalah, sebuah kenyataan besar, salah satu yang terbesar untukku, traveling ke sebuah negeri antah berantah, pecahan negara berfaham sosialis komunis dan menjadi negeri Muslim, yang aku sama sekali tidak tahu tentang kemanannya apalagi kenyemanannya, tetapi Tuhan ku berkenan aku datang kesana .....

Sebuah kenyataan besar untukku, tentang "apa yang Tuhan mau untuk aku melakukan sesuatu, entah apa dijujung Pelangi hidupku" ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun