By Christie Damayanti
                                                           Â
                                Kek Lok Si Temple kuil terbesar di Malaysia, Penang, di lereng bukit Penang | Dokumentasi pribadi
Â
Penang adalah salah satu negara bagian di Malaysia yang menyimpan "harta karun" yang luar biasa untuk dunia. Entah masuk dalam daftar UNESCO atau tidak, dilihat oleh dunia atau tidak, Penang benar2 mempunyai banyak obyek wista sejarah untuk dunia.
Salah satunya yang aku datangi saat aku berada di Penang adalah Kek Lok Si Temple, atau Kuil Kek Lok Si. Sebuah kuil terbesar di Malaysia, dengan "Pagoda 1000 Buddha" setinggi 30 meter dengan desain 3 negara yaitu Burma, Thailand dan China.
Â
                          Â
Kompleks kuil teresar di Malaysia ini, berada di lereng bukit, dimana pasti banyak anak2 tangga untuk mengelilingi kuil tersebut, yang artinya TIDAK RAMAH DISABILITAS. Memang ada jalan curam untuk naik atau turun, tetapi keterjalannya bisa sampai 45 derajat, jadi tidak disarankan bagi pengguna kursi roda manual karena sangat berat naik turunnya.
Catatan :
Sebetulnya, mereka bisa membangun ramp yang sesuai dengan keterjalan yang diburuhkan, sekitar 4 sampai 10 derajat, sehingga pengguna kursi roda b isa dating dan berkunjung, bahkan berdoa disana.
Sepanjang perjalanan dari level terbawah sampai tempat aku minta diturunkan, selalu ada pintu masuk yang dihiasi gerbang merah seperti ini. Dokumentasi pribadi
                                                        Â
Aku hanya minta diantar ke puncak kuil dimana terdapat patung tembaga Dewi Kwan Im, setinggi 302 meter. Karena jika aku mulai berjaklan dengan kursi roda dari bawah, sepertinya aku akan banyak kesulitan untuk sampai puncak kuil. Yang aku cari di kuil ini memang sesuatu yang unik, yaitu patung Dewi Kwan Im ini.
Pemandangan dari plaza besar dengan pagar beton desain China, adalah Kota Penang dengan latar belakang laut. Indah sekali .....
Ketika aku dating kesana sekitar jam 10 pagi, belum banyak wisatawan yang dating, sehingga aku bisa menikmati suasana sedikit hening, sambal memandangan dari ketinmggian lereng bukit, kota Penang dan lautnya.
Dari tempat aku berdiri, di puncak lereng bukit Penang Kuil Kek Lok Si, aku bisa melihat pemandangan yang luar biasa indahnya ...... Dokumentasi pribadi
Angin berdesau lembut dan ramputku pun berkibar lemah. Tenang dan damai .....
Kuil ini ternyata, merupakan pusat ziarah penting bagi umat Buddha dari Hongkong, Filipina dan Singapore serta negara2 di Asia Tenggara, Dibangun selama tahun 1890 sampai 1930 lalu.
Dengan lokasi di lereng bukit, kuil ini benar2 cantik jika kita melihat dari bawah dengan warna warni khas nya. Apalagi, jika sedang diselimuti awan tebal atau kabut, membuat Kuil Kek Lok Si seperti "negeri di atas awan" .....
Konsep Buddhisme Mahayana, Theravada dan ritual China tradisional disini, berbaur menjadi satu kesatuan yang harmonis, baik dari segi arsitektur mauounj dari karya seni serta dalam kegiatan sehari2 umat mereka. Dilengkaapi dengan berbagai toko2 yang dikomersialkan untuk salahy satunya untuk memelihara kuil itu, termasuk menjual souvenir dan peerlengkapan keagamaan.
                                                         Â
                                 Â
                                                        Â
                                           Â
Â
Secara sejarah dan dari beberapa referensi yang aku baca, bahwa kuil ini didirikam sebagai cabang dari "Vatican Buddhis" nya dari Gunung Drum di Fuzhou, Provinsi Fujian, China.
Beow Lean adalah kepala kuil pertama, dan kuil ini disponsori oleh 5 pebisnis China terkemuka Penang, yang dikenal dengan nama "Taipan Hakka". Dan, kuil ini didedikasikan sebagai bangunan keagamaan denagn artefak2 nya, terbesar di Malaysia.
***
Sebagai wisatawan disabilitas dimana aku belum penah ke Penang, aku berhati2 dengan apa yang ada disana. Dengan warga Penang yang kurang ramah, setidaknya untukku, dan dengan area yang juga kurang ramah disabilitas, aku berkeliling di puncak kuil ini.
Plaza luas untuk tempat parker mobil2 wisatawan termasuk bus2 besar, ternyata ada di area ini, sementara jika kita mau berkeliling kuil dari bawah, dipersilahkan untuk naik turun tangga yang untukku tidak bisa sebagai pengguna kursi roda.
Memang ada jalan mobil yang bisa sampai ujung atas, tetapi jalan mobil tersebut tidak dilengkapi denagn pedestrian, sehingga tidak aman jika aku naik turun disana. Juga ternyata Ketika kita masuk ke pintu masuk di tengah2nya, pun semua adalah undak2an .....
Akhirnya, aku hanya bisa berada diatas, dari awal dating dan pada akhirnya di jemput disana juga, di ujung puncak kuil.
Puncak kuil itu tidak terlalu banyak bangunan. Yang utama adalah patung perunggu Dewi Kwan Im setinggi 302 meter yang dilindungi sebuah bangunan terbuka dengan atapnya sehingga patung itu tidak basah jika hujan.
                       Patung Dewi Kwan Im dari perunggu setinggi 302 meter, dengan penutup atap dan terbuka
           Aku dengan latar belakang Patung Dewi Kwan Im setinggi 302 meter dan wihara untuk bersembahyang umat Buddha
Â
Lalu ada wihara tempat bersembahyang bagi umat Buddha, dengan berbaagi simbol2nya serta sebuah auditorium, sepertinya tempat mereka berkumpul. Juga ada beberapa toko2 yang menjual berbagai peralatan keagamaan, yang banyak diserbu pengunjung dimana mereka membutuhkan peralatan sembayangannya.
Berbagai symbol dan patung2 pun ada disana, salah satu patung ke-12 shio dengan material batu cadas, yang mungkin juga diambil dari lereng bukit tempat kuil itu berada, Pephonan yang terawatt baik pun, membat walau panas sinar matahari siang itu, sedikit terendam dengan keluarnya zat oksigen O2 yang membuat lebih sejuk.
                                                           Â
                        Â
                                                          Â
                                     Â
Â
Tetapi, sayang sekali.
Bahkan ketika aku ingin ke toilet, kursi roda ajaibku pun tidak bisa kesana karena antara jalan utamandan toitel dibatasi dengan umdakan sekiotar 10 cm dan sama sekali tidak ada ramp yang membuat kursi roda ajaibku tidak bisa kesana .....
Berkeliling disana memang tidak banyak yang bisa diamati kecuali yang aku tuliskan diatas. Tetapi, aku sangat terkesan dengan patung perunggu Dewi Kwan Im setinggi 302 meter ini, yang akan kubahas di artikel ku berikutnya.
Butuh waktu sekitar 1,5 jam aku disana, sebelum akhirnya aku minta bantuan Leong untuk memanggilkan taxi online, yang akan membawaku ke tempat wisata lainnya di Penang.