By Christie Damayanti
Aku menyusuri pedestrian lebar dan "ramah disabilitas" di Ditrik Jongno-Gu. Menyenangkan ketika banyak bangunan2 tua terselip diantara bangunan2 modern Seoul .....
Berkeliling di perkotaan dimanapun, adalah hobbyku. Karena aku adalah seorang arsitek yang mendesain dan membangun berbagai mega proyek di Jakarta, dan karena aku juga adalah seorang urban planner, mungkin karena itulah sebabnya.
Aku lebih memilih berjalan2 di perkotaan, dibandingkan dengan berjalan2 di alam terbuka seperti pegunungan dan laut ....
Oklah, semua orang punya passion masing2, kan?
Ketika aku berkeliling 10 hari di Seoul, waktu aku menghadiri undangan dari Fortissimo ke Seoul, tentu saja aku excited. Dan, here Iam, aku disini, di Seoul saat itu tahun 2009.
Sebagian besar, mereka menemaniku berkelilig di seputaran Seoul, tetapi ad waktu2 aku benar2 harus sendirian berjalan2 berkeliling Seoul. Berjalan kaki, naik bus umum atau MRT, tanpa tujuan dan berfoto seseuai yang aku inginkan.
Sahabat2 Fortissimo, biasanya menemaniku pagi hari sampai siang hari, dan mreka harus beristirahat karena jam 7.00 mereka harus mengerjakan pekerjaan mereka, manggung, bernyanyi dan bermusik di Hotel Hyatt, Sampai jam 12.00 malam.
Beberapa kali, aku menemani mereka di Hotel Hyatt sampai selesai, tetapi tidak setiap hari, karena makanan dan minumannya mahal, hihihi .....
***
Hari ini saat itu tahun 2009, aku dan Daddy Bong ngedate berkeliling Seoul Metropolitan
 Seoul modern, mempunyai beberapa distrik diantaranya adalah Distrik Jongno-Gu.
Distrik Jongno-Gu adalah sebuah distrik  di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Namanya diambil dari jalan lokal utama, Jongno, yang berarti "Jalan Lonceng".
Distrik Jongno-Gu telah menjadi pusat kota selama 600 tahun, sejak dinasti Joseon mendirikan ibu kotanya. Distrik Jongno-Gu sering disebut sebagai wajah dan jantung Korea karena perannya yang penting dalam politik, ekonomi, budaya, dan sejarah sebagai ibu kota.
Benar! Banyak bangunan2 tua, dari kelas jaman kerajaan (ribuan tahun lalu) sampai bangunan lama ratusan tahun lalu, tersembunyi diantara bangunan2 modern ....
Banyak juga plaza2 perkotaan untuk warga kota menikmati Seoul Metropolitan, tanpa harus mengganggu pejalan kaki lainnya, karena plaza2 itu selalu besar2 .....
 Area ini juga merupakan "rumah" bagi istana2 tempat raja2 dulu tinggal dan bekerja, seperti Istana Gyeongbok, Istana Changdeok, Changgyeonggung, dan Istana Unhyeon. Kediaman presiden Korea Selatan saat itu, Cheongwadae, juga terletak di Distrik Jongno-Gu.
Ya, distrik ini memang berada di Seoul utara, yang lebih banyak mempunyai bangunan2 tua, namanya kotatua Seoul. Walau mereka juga membangun Seoul modern disana dengan selipan2 bangunan2 tua diantaranya.
Karena sejarahnya yang kaya, Distrik Jongno-Gu menarik pengunjung dan wisatawan, terutama mereka yang tertarik dengan sejarah dan budaya Korea.
Disini termasuk Sungai Cheonggyecheon yang dipugar, lingkungan tradisional Insa-dong, dan kuil Jongmyo. Art Center Nabi dan Museum Gahoe, sebuah museum peninggalan juga terletak di area ini.
Aku dengan latar belakang Sungai  Cheonggyecheon, sebuah sungai yang dahulunya sangat kumuh dan diperbaik menjadi sungai yang indah dan aitnya jernih, serta mampu mengudang wisatawan dunia, untuk mempelajari bagaimana merestorasinya .....
 Lihat tulisanku, Sungai Cheonggyecheon, Seoul : Simbol 'Modernisasi' dan 'Green Living'Â
Distrik Jongno-Gu juga merupakan rumah bagi Jogyesa, kuil utama dari Ordo Jogye dari Buddhisme Korea.
Ya, benar2 menarik ketika aku berjalan2 sendirian menyusuri pedestrian lebar Seoul, dan tiba2 ada bangunan2 tua terselip diantar bangunan2 modern, itu saangat LUAR BIASA!
Mereka merawat bangunan2 tua itu, lalu beberapa diataranya tetap difungsikan dan disesuaikan dengan fungsi2nya. Beberapa lagi, hanya menjadi sebuah monument untuk peringatan2 sesutu tentang Korea.
Gwanghwamun Plaza, berada di tegah2 Seoul modern, yang cantik!
 Daerah ini juga merupakan rumah bagi Gwanghwamun Plaza, ruang terbuka publik di Sejongno, dan merupakan bagian dari rencana Pemerintah Metropolitan Seoul untuk proyek renovasi ramah lingkungan seperti Cheonggye Stream dan Seoul Plaza.
Tempat ini juga memiliki nilai sejarah yang signifikan sebagai lokasi gedung administrasi kerajaan dan menampilkan patung Laksamana Yi Sun-sin dari Dinasti Joseon dan patung Raja Sejong yang Agung dari Joseon.
Beginilah suasan distrik Jongo-Gu, Seoul Metropolitan
Sebuah kontradiksi antara "modern dan kuno", saling mengisi di Distrik Jongno-Gu, Seoul Metropolitan
 Dalam bahasa Korea, nama 'Jongno' berarti Bell Street. Distrik Jongno dinamai jalan Jongno, yang merupakan jalan utama yang melintasi pusat distrik. Lonceng yang dimaksud mengacu pada menara lonceng Bosingak, yang terletak di persimpangan Jonggak, di jalan Jongno.
Pariwisata memainkan peran utama dalam perekonomian Seoul, terutama distrik Jongno-Gu ini.
Beberapa atraksi paling terkenal terletak di distrik ini, seperti Gwanghwamun Plaza yang menarik banyak wisatawan setiap tahun mengingat lokasinya yang sentral. Selain itu, kawasan wisata Insa-Dong dan Bukchon Hanok Village juga menarik banyak pengunjung.
Destinasi wisata populer lainnya adalah Pasar Gwangjang, yang sebelumnya bernama Pasar Dongdaemun dam pasar Namdaemun. Ini adalah salah satu pasar tradisional tertua di negara ini dan dikunjungi oleh sekitar ratusan ribu warga Seoul sendiri dan wisatawan dunia.
Daerah shopping-street Insa-dong dan pasar Namdaemun, tempat warga Seoul berbelanja dan wisatawan dunia sell datang kesini karena mmang merupakan salah satu titik wisata Seoul .....
Aku dengan Daddy Bong, yang hariini saat itu mengantarku berjalan2 keliling Seoul .....
***
Seoul Metropolitan memang tidak ubahnya dengan kota2 metropolitan lainya di dunia. Bedanya adalah, Seoul tetap memelihara dengan baik, bangunan2 tuanya dan justru menimbulkan efek menarik sebagai titik wisata Seoul.
Seperti bangunan dan monument tua ini, misalnya. Bosingak Belfry atau Pailion Palgakjeong di Taman Tapgol, yang benar2 sangat terawatt untuk wisata kotatua Seoul ....
Atau Istana Gyeongbokgung, yang terletak tepat di Seoul modern, distrik Jongno-Gu ini .....
Atau banguna2 ini, ada yang tetap difungsikan, dan ada yan memang hanya sekedar monument kotatua saja, di Seoul .....
 Dan, Seoul memberikan dampak positif bagi wisatawan dunia tentang sebuah Negara yang sangat menghargai sejarahnya, dengan memelihara apa yang sudah menjadi kepunyaannya, dan apa yang bisa dilakukan untuk tetap mencintai yang ada ......