Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Ketika Memakai "Hanbok", Baju Tradisional Korea dalam Istana Gyeongbokgung

21 September 2021   20:15 Diperbarui: 25 September 2021   15:38 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Xavier dengan Hanbok di Istana Gyeongbokgung/dokumen pribadi

By Christie Damayanti

Aku adalah seseorang yang suka sekali dengan yang berhubungan dengan seni dan budaya. Jika aku travelling kemanapun, dalam negeri atau luar negeri, aku pasti berburu barang2 seni mungil, yang bisa dibaa pulang, untuk kenangan.

Biasanya, buka barang seni yang besar dan mahal, tetapi barang2 keil, mungil dan unik, dari seni budaya mereka. Salah satunya adalah kain2 tradisional.

Mungkin, bukan dibawa pulang, jika terlalu mahal. Tetapi, minimal aku selalu berusaha untuk mencoba memakai baju2 itu dan berfoto.

Ketika aku ada di Istana Gyeongbokgung, Pong menawarkan aku untuk mencoba memakai Hanbok, baju tradisional Korea. Wenah dan Xixa tidak mau mencoba, karena mereka lebih memilih barang2 modern, sudahlah.

Akhitnya, Pong menemniku untuk berpakaian trdisional Korea, yang sayangnya hanya ada yang sederhana saja, karena yang lainnya sudah dipinjam / disewa oleh wisatawan lainnya. Ya sudah, lumayan untuk sekesar merasakan memakai Hanbok di iIstana Gyeongbokgung ......

***

Hanbok (di Korea Selatan) atau Chosn-ot (di Korea Utara) adalah pakaian tradisional Korea. Istilah "hanbok" secara harfiah berarti "pakaian Korea".

Hanbok dapat ditelusuri kembali ke periode Tiga Kerajaan Korea (abad ke-1 SM--abad ke-7 M), dengan akar dari masyarakat yang sekarang disebut Korea utara dan Manchuria.

Baju tradisional Korea, Hanbok dengan detail2 khusus dan nama2 khusus/Sumber: wikipedia
Baju tradisional Korea, Hanbok dengan detail2 khusus dan nama2 khusus/Sumber: wikipedia
Struktur dasar hanbok dirancang untuk memudahkan pergerakan dan mengintegrasikan banyak motif yang bersifat perdukunan. Fitur struktural dasar hanbok ini relatif tidak berubah hingga hari ini, sejak dinasti Joseon.

Orang Korea memakai hanbok untuk acara dan acara formal atau semi formal seperti festival, perayaan, dan upacara. Pada tahun 1996, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan menetapkan "Hari Hanbok" untuk mendorong warga Korea Selatan mengenakan Hanbok.

Sumber: www.ktoo.org
Sumber: www.ktoo.org
"Korea Hanbok Day", setiap tanggal 21 Oktober

Hanbok memiliki sejarah yang penuh warna seperti setiap pakaian. Dipakai setiap hari sampai sekitar satu abad yang lalu; Namun, itu tetap menjadi bagian penting dari budaya Korea.

Hanbok dapat diklasifikasikan ke dalam pakaian sehari-hari, upacara dan khusus, dan kemudian dikategorikan lebih lanjut berdasarkan jenis kelamin, usia dan musim.

Terlepas dari perbedaan dalam klasifikasi ini, kerangka estetika dasar dari semua hanbok berpusat di sekitar kecintaan Korea pada alam, keinginan untuk perlindungan dan berkah supernatural dan aturan berpakaian Konfusianisme, yang menekankan kesopanan dan warna primer.

Atribut lain yang menonjol dari hanbok adalah warna-warni cerah. Hanbok tradisional memiliki warna cerah yang sesuai dengan lima elemen teori yin-dan-yang: putih (logam), merah (api), biru (kayu), hitam (air) dan kuning (tanah).

Ketika aku di Istana Gyeongbokgung saat itu, di ujung adalah booth untuk penyewaan Hanbok. Antrinya, lumayan panjang tetapi Pong minta aku ikut menyewa bersama dia, karena memang unik, seperti aku memakai Kimono di Jepang atau baju2 tradisional sewaktu aku di Belanda dan Swiss.

Kami mengantri untuk memilih Hanbok, dan membayar sewa. Aku lupa harga sewanya, ttapi tidak mahal.

Karena antrian cukup panjang, ternyata Hanbok yang aku inginkan berwara pink atau merah (warna2 kesukaanku), sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya yang akhirnya aku pakai .....

Oklah, tidak apa2, dan kami dibantu untuk memakainya.

Seperti ketika aku mencoba beberapa baju tradisional dari berbgai Negara, ada beberapa lapin untuk bisa memnuat tubuh kita menjadi cukup "berbeda".

Ada kain2 putih berlapis, sehingga tubuhku semakin "gemuk", dimana fungsi kain2 putih berlapis itu, untuk msim dingin. Dan membentuk tubuh lebih sedikit berisi.

Xavier dan aku, dengan baju Hanbok/dokpri
Xavier dan aku, dengan baju Hanbok/dokpri
Warnanya agak suram, dengan suasana agak mendung saat itu, kurang ada yang merah dan menyala, tetapi masih bersyukur bisa menyewa Hanbok, karena peminatnya memang banyak sekali .....

Hahaha, sepertinya tubuhku memang tidak sesuai dengan seorang perempuan, tidak feminin ..../dokpri
Hahaha, sepertinya tubuhku memang tidak sesuai dengan seorang perempuan, tidak feminin ..../dokpri
                                            

Sumber: theculturetrip.com
Sumber: theculturetrip.com

Sumber: travelpast50
Sumber: travelpast50
                                                                                     

Baju Hanbok berwarna warni, baju tradisional Korea

Hanbok memang banyak disewakan di pojok2 kota, sama dengan Kimono di Jepang. Dengan harga sewa yang tidak mahal, tetapi aku saat itu lebih memilih traveling dengan semua jenis angkutan umum sambil mengamati perkotaan.

Jika memakai Handok seperti ketika aku di Jepang memakai Kimono, aku sangat tidak nyaman untuk naik turun kendaraan umum, berjalan tergesa dan foto2 pengamatan dan survey perkotaan ibukota Seoul

Jadi, hanya saat itu saja lah, aku sempat memakai Hanbok. Walau tidak terlalu lama, dan hanya berada dalam 1 tampat saja, tetapi amat sangat berarti, apalagi berada di Istana Gyeongbokgung .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun