Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Harmonious Cacophony", Disabilitas dan Warna Warni yang Bersinar pada Upacara Penutupan Paralimpiade Tokyo 2020

6 September 2021   18:01 Diperbarui: 6 September 2021   18:09 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, disabilitas di dunia itu, tidak akan hilang, bahkan mungkin akan terus bertambah.

Bukan kaena kita mengharapkan banyak kecelakaan, banyak yang sakit atau perang terus berkecamuk, tetapi pada kenyataaannya, disabilitas memang akan menjadi bagian dari kehidupan kita.

"Mereka" (kaum disabilitas) itu ada di sekitar kita. Karena banyak disabilitas2 yang "tidak terlihat", tetapi mereka memang terus ada. Masalahnya, apakah kita sadar bahwa mereka ada disekeliling kita?

Warna warni yang ada dalam penutupan ini, memancarkan banyak sekali perbedaan2 yang ada di sekeliling kita. Dunia kita ini heterogen. Berbagai jenis ada. Dan, disabilitas pun berada dalam warna warni itu.

Warna warni pun sekarang tidak terbatas. Bukan hanya 12 warna, 24 warna, 48 warna dan seterusnya, yang ada dalam pinsil warna atau crayon saja, tetapi jutaan turunan warna wrni yang semakin tidak terhitung.

Artinya, dengan warna warni yang tidak terhitung banyak dan jenisnya, semakin banyak juga perbedaan2 yang ada di dunia ini. Mungkin juga, disabilitas semakin juga banyak jenisnya, dan mungkin kita tidak bisa mengklasifikasikannya, seperti saat ini di Paralimpiade.

Saat ini saja, aku berada di dunia "rare disorder", atau anak2 terlahir cacat langka.

Adad berbagai jenis disabilitas langka, yang belum tertangani dengan baik. Dan, ini berarti masuk dalam warna warni dunia .....

Jadi,

Bagaimana kita bisa selalu membedakan, sementara itu perbedaannya semakin belar, semakn dalam dan semakin luas?

Bagaimana kita terus mendiskriminasikan perbedaan itu, karena semakin banyak perbedaan, justru semakin sempit tentang persamaan2 nya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun