Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Sapporo Dome", Stadion Unik Bertransformasi Lapangan Sepak Bola dan Baseball dalam Waktu 8 Jam

3 Agustus 2021   13:49 Diperbarui: 3 Agustus 2021   13:55 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.jsoccer.com Ketika lapangan sepak bola berputar .....

 By Christie Damayanti

Sapporo Dome adalah rumah bagi satu tim sepak bola profesional Jepang dan satu tim bisbol. Stadion berbentuk kubah segala cuaca ini terletak di Kota Sapporo di pulau paling utara Jepang, Hokkaido.

Sapporo Dome adalah sebuah stadion yang terletak di Sapporo, Hokkaido, Jepang, dan terutama digunakan untuk baseball dan sepak bola. Merupakan lapangan kandang tim baseball Hokkaido Nippon-Ham Fighters dan klub sepak bola asosiasi Hokkaido Consadole Sapporo.

Ini adalah salah satu tempat sepak bola yang sengaja direncanakan untuk Olimpiade Musim Panas 2020, dan adalah tempat untuk upacara pembukaan Asian Games Musim Dingin 2017, dan digunakan untuk 2 pertandingan Piala Dunia Rugbi 2019.

Stadion ini sebelumnya merupakan tempat penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2002. Wikipedia.

Sapporo Dome beralih di antara dua permukaan yang sama sekali berbeda: Permainan baseball dimainkan di lapangan rumput sintetis, sementara pertandingan sepak bola asosiasi diadakan di lapangan rumput asli yang dapat digeser masuk dan keluar stadion sesuai kebutuhan.

Wuiihh .....

Konversi dari bisbol ke sepak bola dimulai dengan penyimpanan rumput sintetis untuk lapangan baseball. Setelah selesai, satu set bangku mangkuk bawah berputar dari posisi miring untuk baseball ke posisi paralel.

Satu set kursi mangkuk utama di salah satu ujung kubah kemudian ditarik kembali, dan lapangan sepak bola digeser ke dalam stadion. Mangkuk bawah kemudian diputar 90 derajat.

Konversi dari sepak bola ke baseball terjadi secara terbalik. Karena pencabutan kursi untuk berputar, Stadion ini memiliki kapasitas 40.476 untuk pertandingan baseball. Dan, atapnya tetap tanpa digeser.

Stadion lain yang memiliki fitur sliding pitch termasuk GelreDome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman, split pitch Stadion Tottenham Hotspur London, dan State Farm Stadium di Glendale, Arizona, Amerika Serikat; Atapnya juga bergesar.

Untuk pertandingan sepak bola, ada 41.484 penonton sedangkan untuk pertandingan baseball, kapasitas penonton, 40.476 orang. Beda tidak banyak karena pencabutan kursi karea harus diputar.

Proses konversi memakan waktu sekitar 8 jam dari baseball ke sepak bola dan 13 jam sebaliknya, ketika seluruh giliran bisbol harus diletakkan kembali.

Merupakan keajaiban teknologi untuk menyaksikan proses ini maju cepat. Setelah lapangan baseball dihapus sepotong demi sepotong dan disimpan, kursi di salah satu ujungnya terlipat ke dalam diri mereka sendiri sebagai bagian dari dinding yang bergerak.

Silahkan, bisa dilihat tentang transformasi antara lapangan sepak bola dengan lapangan baseball

https://www.youtube.com/watch?v=V3i_Dtz9dhM

Pada tahun 2001, Sapporo Dome dibangun sebagai salah satu dari banyak stadion yang akan digunakan di Piala Dunia 2002. Berbasis di kota terbesar di pulau utara Hokkaido, Jepang juga menginginkan tim baseball profesional untuk musim 2003.

Sapporo Dome, dibangun tahun 2001 dengan arsitek Hiroshi Hara, Arthie PHI Architectual Research Office, Artie Bunku.

Dengan 6 lantai (2 lantai basement) dan luas area adalah 306.458 m2 dan luas banguan 14.460 m3, Sapporo Dome berada di atas bukit Hitsujigaoka, hingga 7,5 kilometer dari pusat kota Sapporo.

Terletak di area seluas 31 hektar yang dikenal sebagai "Taman Olahraga", 10 menit berjalan kaki dari stasiun di jalur Fukuzumi bawah tanah Toho.

Untuk pembangunan kubah, sang arsitek melupakan kecenderungan untuk membangun stadion, sehingga mendapatkan banyak masalah.

Awalnya, mereka memikirka atap yang bisa dibuka, tetapi justru mereka mencoba untuk pergerakan lapangan, sehingga lapangan mampu bergerak ke udara terbuka hingga rumput untuk sepak bola, menerima sinar matahari.

Menanggapi iklim ekstrim Sapporo, mereka membangun atap stadion sepenuhnya, dengan kemajuan teknologi Jepang. Lapisan Teflon bangunan yang mengelilinginya, memiliki cangkang sehingga angin membersihkan salju untuk berkumpul selama musim dingin

Sapporo Dome memiliki total 6 tingkat, dua tingkat basement dan empat di permukaan, termasuk posisi pandang yang cocok untuk tamu khusus (VIP) dan untuk media, dan dua tingkat Pent House, dengan Stadion di lantai dua basement.

www.gamesstup.com dan www.namimurolivethequeen.com Denah Sapporo Dome dengan 2 senis lapangan yang berbeda, untuk sepak bola dan baseball
www.gamesstup.com dan www.namimurolivethequeen.com Denah Sapporo Dome dengan 2 senis lapangan yang berbeda, untuk sepak bola dan baseball

www.gamesstup.com dan www.namimurolivethequeen.com Denah Sapporo Dome dengan 2 senis lapangan yang berbeda, untuk sepak bola dan baseball
www.gamesstup.com dan www.namimurolivethequeen.com Denah Sapporo Dome dengan 2 senis lapangan yang berbeda, untuk sepak bola dan baseball

                                                                               

 www.khi.co.jp dan www.lonelyplanet.com Bagaimana Sapporo Dome mengganti lapangannya sesuai dengan kebutuhan lapangan
 www.khi.co.jp dan www.lonelyplanet.com Bagaimana Sapporo Dome mengganti lapangannya sesuai dengan kebutuhan lapangan

 www.khi.co.jp dan www.lonelyplanet.com Bagaimana Sapporo Dome mengganti lapangannya sesuai dengan kebutuhan lapangan
 www.khi.co.jp dan www.lonelyplanet.com Bagaimana Sapporo Dome mengganti lapangannya sesuai dengan kebutuhan lapangan
                                                                                                 

www.sapporo-dome.co.jp 
www.sapporo-dome.co.jp 

  www.sapporo-dome.co.jp dan www.fr.wikiarchitectura.com  Sapporo Dome, dengan pemindahan 2 lapangan dari dalam ke luar dan sebaliknya
  www.sapporo-dome.co.jp dan www.fr.wikiarchitectura.com  Sapporo Dome, dengan pemindahan 2 lapangan dari dalam ke luar dan sebaliknya

                                                                           

www.jsoccer.com Ketika lapangan sepak bola berputar .....
www.jsoccer.com Ketika lapangan sepak bola berputar .....
                                                                                                           

www.eventseekers.com 
www.eventseekers.com 

www.eventseekers.com dan www.invidis.de Sapporo Dome juga dipakai untuk even2 besar dan interior lapangan sepak bola
www.eventseekers.com dan www.invidis.de Sapporo Dome juga dipakai untuk even2 besar dan interior lapangan sepak bola

                                                                                                

www.fr.wikiarchitectura.com Tampak depan dan tampak samping Sapporo Dome
www.fr.wikiarchitectura.com Tampak depan dan tampak samping Sapporo Dome

www.fr.wikiarchitectura.com Tampak depan dan tampak samping Sapporo Dome
www.fr.wikiarchitectura.com Tampak depan dan tampak samping Sapporo Dome

                                                                                                             

Sapporo Dome, juga mempunyai tabung obsevasi bagi wisatawan yang ingin mempelajari tentang bagunan keren ini.

www.expedia.com
www.expedia.com

www.thepoortravel.net 
www.thepoortravel.net 

 www.alpolic.com Teropong obsevasi Sapporo Dome, kearah luar dan kearah dalam .....
 www.alpolic.com Teropong obsevasi Sapporo Dome, kearah luar dan kearah dalam .....

Struktur penutup Sapporo Dome, adalah membran serat kaca yang dilapisi dengan Teflon. Teflon meningkatkan kekakuan dan perlindungan terhadap iklim cakupan yang ekstrem.

Selain itu, atap yang tembus cahaya memungkinkan masuknya 16% cahaya alami, dan mencegah panas matahari yang ekstrem di musim panas.

Stadion ini berfungsi baik untuk menampung pertandingan baseball dan sepak bola. Hal ini dicapai melalui struktur bergerak. Proses transformasi stadion ke stadion lain membutuhkan waktu 8 jam.

Sebagian besar waktu di dedikasikan untuk mencabut rumput sintetis dari trek baseball. Kemudian, langsung ditanam rumput asli dengan pupuk, pasir dan pemanas untuk lapangan sepak bola.

Pergeseran lapangan dikombinasikan dengan pergerakan tribun.

Hampir 9.000 kursi dapat mengubah posisi untuk merespons dengan memungkinkan penggunaan stadion yang berbeda. Setiap kursi memungkinkan pemandangan trek yang indah dan apa yang terjadi di tingkat lainnya.

***

Sapporo adalah salah satu stadion sepak bola, untuk Olimpiade Tokyo 2020, dari 6 stadion sepak bola lainnya, dan Sapporo Dome adalah yangterunik, karena punya cara untuk mengganti lapangannya, dengan lapangan baseball.

Dengan membangun Sapporo Dome, Jepang bisa "menghemat" dari 2 tempat untuk lapangan menjadi 1 tempat, walau pada kenyataannya bukan sebagai penghematan biaya.

Karena konsep arsitektural serta strukturalnya, jangan2 bukan biaya menjadi 2 lapangan saja, tetapi bisa saja biayanya berkali2 lipat untuk 2 langan, sepak bola dan baseball .....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun