Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Bab 15] Aku Sampai Jakarta dengan Kemarahan karena Ketidak-pedulian

1 Juni 2021   17:40 Diperbarui: 1 Juni 2021   17:51 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bruder Frank juga kulihat, membuka laptopnya, menulis pengamatannya tentang aku, melakukan tugas2nya untuk merawatku, dan dia mengirimkannya lewat email, dengan pulsa mahal dari Chine Airline yang disediakan.

Begitu dia menutup laptopnya dan membereskan semunya, suara pengumunan dengan bahasa Inggris dan bahasa China, untuk semua penumpang bersiap karena pesawat itu segera akan mendarqt di Bandara Soekarno Hatta!

Duh, aku benar2 tidak sabar, ketika pesawat mendarat dan semua penumpang itu mengantri untuk turun.

Bagi yang disabilitas, sakit atau kelurga muda yang membawa bayi atau anak2 kecil, untuk masuk ke pesawat selalu yang pertama, semetara penumpang yang lain akann menunggu sampai kami siap duduk manis di dalam pesawat.

Tetapi, jika pesawat mendarat, kami akan turun paling lambat, setelah semua penumpang sudah turun. Dan, kami akan dibantu oleh petugas2 bandara. Dengan kursi roda atau alat bantu yang lain.

Begitu juga ketika pesawatku mendarat.

Mereka mengantri dengan tertib untuk turun pesawat dan masuk bandara, tetapi aku dan Bruder Frank hanya menunggu sampai semua turun. Dan, adikku dari kelas ekonomi, menuju first class tempat aku berbaring, dan menunggu bersama.

Setelah semua penumpang turun, petugas bandara dan pramugari pesawat, membantuku untuk berbaring di brankar bendara, mendorongku keluar pesawat dengan lift khusus untuk membawaku keluar diatas brankar.

Lalu, brankarku di dorong, berlainan arah dengan berjalannya Bruder Frank dan adikku, yang mungkin mereka harus men-chek semua dokumen2 keimigrasianku, dari San Francisco, serta transit di Taiwan.

Aku tahu, masalah keimigrasianku karena sakit itu, akan sedikit lama untuk di periksa. Aku mengerti itu.

Tetapi, yang membuat aku menjadi marah dan ketakutan adalah, aku dibawa lewat jalan yang berbeda, berpisah dengan Bruder Frank dan adikku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun