Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Bab 13] Pendarahan Selama Terbang dari San Francisco, Transit di Taiwan

31 Mei 2021   14:56 Diperbarui: 31 Mei 2021   15:02 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruder Frank dari Alaska,Amerika Utara, suster lelaki yang mengantar aku dari St.Francis Hospital, San Francisco ke RS PGI Cikini di Jakarta. | Dokumentai pribadi

Tidak akan berpengaruh dengan hatiku yang sangat marah! Sampai Bruder Frank menenangkan ku, dengan memelukku dan bercerita banyak tentang hal2 yang lucu2, dan membuat aku tertawa serta melupakan perasaanku .....

Bruder Frank, mungkin seumur bapakku, sekitaran awal 70 tahun saat itu. Beliau memang mengingatkanku dengan bapakku, yang sudah pulang leih dulu ke Jakarta. Sehingga, aku menganggap Bruder Frank sebagai bapakku, walau baru kenal beberapa jam sebelumnya.

Bruder Frank banyak memberikan informasi tentang strok, walau jujur aku tidak terlalu megerti karena bahasa stroke adalah bahasa medis, bahasa kedokteran, sehingga memang susah dimengerti. Juga bahasa Inggris nya.

Tetapi aku tidak bisa menyelanya, karena memang aku belum bisa berbicara. Jadi, kubiarkan dia banyak bicara tentang stroke.

Karena cukup lama menunggu, sampai aku bisa benar2 beristirahat di ruang tunggu khusus itu, membuat aku semakin tenang.

Adikku, sibuk mengurus tentang keadaanku nanti di pesawat, da dia juga membelikan pesanan anaknya, di arport, sampai akhirnya kami boarding untuk menuju terbang .....


Aku di dorong dengan brangkar ke pesawat dengan tidak melewat pintu masuk pesawat biasa.

Aku dinaikkan lift pesawat menuju tempaat tertentu, aku tidak tahu bagaimana caranya, tetapi tempatku sangat special, dimana aku bisa berbaring sampai ke tujuan.

Bruder Frank duduk di sebelahku, kursi first class, dan aku berbaring disebelahnya, juga di ruang first class. Sedangkan, adikku duduk di belakang,dikelas ekonomi biasa.

Aku tahu, first class adalah kelas termahal di sebuah pesawat. Biasanya, aku selalu duduk di kelas ekonomi jika aku travelling pribadi. TEtapi, memang berbeda jika aku travelling dalam rangka tugas pekerjaanku.

 Nilai first class bisa 3x harga kelas ekonomi, sehingga ketika aku ditempatkan di first class saat itu, aku heran bagaimana harus membayar biaya yang pastinya besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun