Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akankah Indonesia Kehilangan Jati Dirinya? "Lebay"kah Pemikiranku?

5 Desember 2020   13:58 Diperbarui: 5 Desember 2020   14:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi (Kaca patri di Chapel Rumah Sakit PGI Cikini, asli sejak jaman Hindia Belanda, yang benar2 melambangkan sentuhan KASIH nya ......)

By Christie Damayanti

Sebelumnya :

Jika Lahan Seluas 5,6 Hektar itu Dibangun Bangunan Tinggi tanpa Paduli dengan Tanah Peresapan!

Ini seandainya saja, ya .....

Jika Rumah Sakit PGI Cikini benar2 jatuh ke tangan oknum2 yang berpikir hanya bisnis,

Pertama :

Indonesia akan kehilangan jati dirinya, karena "kehilangan" sejarahnya. Sejarah tentang Rumah Raden Saleh beserta seluruh lingkungannya, akan punah dalam waktu sekejap. Karena, ketika rumah sakit ini dibongkar dan didirikan bangunan2 modern berpuluh2 lantai, Cikini akan benar2 kehilangan landmarknya!

Dokumentasi pribadi (Walau mungkin rumah Raden Saleh ini tetap dipertahankan sebagai cagar budaya, apakah bisa dijamin, bangunan ini tetap terpelihara dengan baik? Aku koq, meragukannya ......)
Dokumentasi pribadi (Walau mungkin rumah Raden Saleh ini tetap dipertahankan sebagai cagar budaya, apakah bisa dijamin, bangunan ini tetap terpelihara dengan baik? Aku koq, meragukannya ......)
                                                                                                                               
Walau bisa saja Rumah Raden Saleh nya tetap dipertahankan, tetapi bangunan2 pendukungnya yang sangat bersejarah, bersama2 dengan rumah Raden Saleh sendiri, tetap saja, kenangan Ruma Sakit PGI Cikini akan tergerus dalam jama

Tidak ada landmark. Jika Rumah Raden Saleh berada di lingkungan bangunan2 tinggi dan modern, seperti Gedung bersejarah "Candranaya" di Jl Gajah Mada, itu akan perlahan menghilang, dan generasi depan, tidak akan tahu tentang sejarah besar dunia, yang ada di Indonesia, khususnya di Cikini.

Karena Raden Saleh hanya membangun istananya di Indoneisa. Di Jakarta. Di Cikini!

 Kedua :

Indonesia pun akan kehilangan kepeduliannya, dengan membongkar Rumah Sakit PGI Cikini, yang terkenal dengan sentuhan KASIH nya.

Sudah banyak yang tahu, betapa pelayanan rumah sakit ini benar2 berbeda dengan rumah-sakt2 yang lain. Dokter2 dan suster2 seniornya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun, serta banyak yang sudah merasakan manfaat rumah sakit ini, dengan membayar lebih rendah dibanding dengan rumah-sakit2 lainnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
www.rscikini.com (Logo yang melambangkan "rumah sakit dengan sentuhan kasih" ...... kaca patri asli sejak jaman dulu, benar2 melmbangkan sentuhan kasih pada rumah sakit ini .....)
www.rscikini.com (Logo yang melambangkan "rumah sakit dengan sentuhan kasih" ...... kaca patri asli sejak jaman dulu, benar2 melmbangkan sentuhan kasih pada rumah sakit ini .....)
Subsidi silang pun diterapkan di rumah sakit ini, sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan, akan tertolong dari yang berlebih. 

Ketiga :

Indonesia juga akan kehilangan sebuah "rumah sakit taman", dengan taman besarnya serta pepohonan2 yang menjadi temopat burung2 bersautan dipagi hari. 

Dokumentasi pribadi (Pohon Beringin raksasa yang sudah berumur ratusan tahun sejak Jaman Hindia Belanda, tempat ekosistem berbagai jenis hewan2 dengan simbiosis mutualisma, termasuk dengagn mansua2 disekitarnya ......)
Dokumentasi pribadi (Pohon Beringin raksasa yang sudah berumur ratusan tahun sejak Jaman Hindia Belanda, tempat ekosistem berbagai jenis hewan2 dengan simbiosis mutualisma, termasuk dengagn mansua2 disekitarnya ......)
Konsep rumah sakit ini sangat baik, dengan membangun ruang2 perawatannya sejajar dengan alam. Berada di 1 lantai saja, dan berebelahan dengan pepohonan rindang, taman besar dan ruang2 perawatan seperti sebuah villa. Bahkan, di VIP dan VVIP Anggrek dan Mawar, benar2 seperti villa di luar kota. 

Konsep ruang perawatan ini, memang untuk pemulihan  pasien2 yang lebih cepat. Dengan berada di area alam, tentu saja membuat pasien2 nyaman untuk berjalan2 di pagi hari sore hari.

Keempat :

Khususnya Jakarta, akan kehilangan lahan luas yang sebenarnya menjadi paru-paru kota. Dengan pepohonan ringan dan ekosistem yang terbangun dengan baik, rumah sakit ini mampu setidaknya, membantu penyerapan air hujan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi (Ini adalah taman besar, diantara bangunan2 Rumah Sakit PGI Cikini. Dan lahan ini merupakan lahan untuk penyerapan. Jika ini dibangun, apakah ada yang menjamin tidak terjadi banjir? Alam sudah membuktikan, bahwa banjir terjadi karena air tidak terserap oleh lanah, karena lingkungannya penuh dengan aspal dan beton!)
Dokumentasi pribadi (Ini adalah taman besar, diantara bangunan2 Rumah Sakit PGI Cikini. Dan lahan ini merupakan lahan untuk penyerapan. Jika ini dibangun, apakah ada yang menjamin tidak terjadi banjir? Alam sudah membuktikan, bahwa banjir terjadi karena air tidak terserap oleh lanah, karena lingkungannya penuh dengan aspal dan beton!)
                                                                                                                                   
Issue tentang RTH atau ruang2 hijau Jakarta, sudah terhembus sejak lama. Bahkan, aku pun sudah membukukannya dan sudah kuberikan buku2 ku tentang ini kepada Pemprove DKI Jakarta, yang di launching oleh Pak Ahok, ketika beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Dan, jika rumah sakit ini benar2 terbangun dengan lahan yang akan meninggalkan sedikit sekali lahan untuk penyerapan, berarti titik2 banjir akan bertambah banyak dan lingkungan ini akan terkurung banjir .....

Ini mungkin hanya sebagian saja, yang aku pikirkan. Tetapi pasti ada masalah baru, jika rumah sakit ini "hilang", karena oknum2 yang hanya memikirkan bisnis semata.

Apakah pemikiranku ini, mampu merubah sikap atau pemikiran2 mereka yang tetap berkeinginan untuk menggarap rumah sakit ini, dan sama sekali tidak peduli dengan barbagai macam alasan?

Sebagai seorang arsitek humanis, yang sayang dan peduli dengan rumah sakit ini, jujur aku tidak tahu dengan pasti, siapa yang menginginkan lahan rumah sakit ini.

Tetapi, yang jelas aku ingin mengtuk pintu hati mereka, bahwa masa depan bangsa adalah ditangan orang2 yang berpikir kurus lewat berbagai macam pemikiran. Salah satunya, adalah unuk mempertahankan rumah sakit ini.

Seperti yang aku tuliskan diatas,

Seharusnyalah orang2 yang punya pemikiran cerdas, bisa memikirkannya kembali. Ini bukan hanya sekedar lebay semata, tetapi pemikiran yang aku tuliskan ini, sangat relevan dengan konsep2 yang harus kita pertahankan.

Tentang jati diri bangsa.

Tentang ruang terbuka hijau dan tanah Peresapan.

Tentang pemulihan pasien2 yang lebih cepat pulih dengan ruang2 perawatan yang sejajar dengan alam.

Mampukah, kita berpikir cerdas?

SEMOGA ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun