Manga, animee, games ini salah satu gambar2 besar di Akihabara Tokyo.
Tahu, tidak?
Mungkin, yang aku tuliskan ini, tidak berdasar menurut Jepang. Mungkin, semua yang akan kutuliskan ini, hanya sekedar pemikiranku saja.
Atau, mungkin karena aku terlalu "ambisius" dengan mimpi anakku yang memang kuliah, bekerja dan dia ingin tinggal di Jepang tanpa pulang ke Indonesia .....
Oke lah .....
Di artikel sebelumnya Kesunyian Jepang dengan Canda Tawa Anak-Anak, tulisanku bercerita tentang bagaimana Jepang mulai khawatir, karena Jepang mulai kekurangan generasi muda. Karena keluarga muda Jepang, bahkan keuarga muda dunia, sebagian tidak ingin mempunyai anak sebagai penerus kehidupannya.
Mengapa demikian?
Kemungkinan besar adalah mereka sadar tentang kepadatan populasi dunia, semakin mengurangnya alam dan sumber dayanya serta polusi2 dunia, membuat mereka tidak ingin keturunan mereka tidak mampu bertahan.
Atau, bukan tidak mampu bertahan tetapi keturunan mereka akan bermasalah dengan keadaan dunia di masa depan.
Semuanya memang hanya kemungkinan2 saja, tetapi sangat masuk akal. Apalagi, negeri Jepang merupakan Negara kecil, dan berada di tengah2 lempeng dunia, menjadikan Jepang merupakan Negara gempa, dengan resiko2 besar untuk warganya .....
Aku tidak tahu, apakah yang aku pikirkan itu benar adanya, tetapi sangat masuk akal, ketika pada akhirnya Jepang bisa benar2 kekurangan penduduk uda. Bahkan, semakin kesini, piramida penduduk Jepang, semakin "terbalik". Penduduk tua Jepang, mendominasi negeri .....
Dan, ternyata Jepang benar2 sebuah negeri yang tidak pernah menyerah. Bahkan, lambang bendera Jepang pun menyatakan sebuah optimisme tentang sebuah negeri yang akan mempunyai matahari terus menerus, tanpa malam hari.
Artinya, negeri ini sempat mempunyai jajahan dimana2, diseluruh dunia, sehingga negeri2 jajahan nya itu, mataasi terus bersinar. Negara 1, malam, tetapi Negara yang lain, tetap siang. Terus begitu .....
Optimisme Jepang juga terlihat dari "bagaimana negeri ini berusaha membangun infrastruktur untuk masa depannya".
Infrastruktur2 yang bagaimana?
Bukannya Jepang sudah sangat lengkap dan sangat siap, bahkan, menghadapi masa depan, dengan teknologi2 yang terbaik di dunia?
Jelas, infrastruktur2 itu bukan sembarang infrastruktur biasa. Tetapi, infrastruktur yang sangat berbeda, guna menyambut generasi2 milenial di ujung sana .....
Konsepnya adalah demikian,
Jepang sudah mulai kehilangan akal untuk menambah jumlah penduduk yang lahir dari generasi2 muda keluarga2 muda. Termasuk di negara2 barat, yang juga sangat tidak mudah dan mau untuk mempunyai keturunan.
Lalu, bagaimana caranya "menghasilkan" generasi muda jepang?
Sepertinya, akhirnya mereka sadar tentang ini, bahwa negeri ini mungkin tdak kan bisa "melahirkan" keturunan Jepang untuk membangun Negara mereka. Artinya, sepertinya dengan kesadaran itu, mereka mulai berpikir untuk "melahirkan" generasi baru Jepang, dengan mendatangkan anak2 muda dunia untuk masuk ke Jepang?
Lah? Bagaimana mungkin?
Aku sih, konsep ini mungkin tidak terlalu bisa diterima oleh banyak orang. Sementara, aku hanya seorang ibu dengan seorang anak yang gila Jepang, yan berkuliah, bekerja dan tinggal di Jepang. Aku bukan siapa2, bukan?
Tetapi, pada kenyataannya Jepang sudah membangun infrastruktur2 itu, sejak puluhan tahun lalu. Seperti apa, sih?
Infrastruktur2 itu adalah kartun2 dan animasi Jepang!
Sejak TK lebih dari 40 tahun lalu, aku sudah mengenal Godzila, atau Ultraman. Atau Candy2, atau manga Jepang yang bermata besar dan lebar. Itu membuat aku tertarik, sebagai anak TK. Jika akhirnya, aku tidak tertarik lagi tentang kartun Jepang, itu bukan berarti semua anak dunia menjadi tidak tertarik lagi tentang Jepang, bukan?
Dan akhirnya, ternyata anakku justru menjadi sangat tertarik dan bermimpi untuk "tinggal di rumahnya Nobita, yang ada Doraemon nya", hahaha ......
Semakin besar, dia mulai suka kartun2 jepang. Dia belajar menggambar manga, lalu nonto film2 animee, sampai di koleksi komin2 Jepang yang sampai ratusan buku! Bahkan, koleksi komiknya di rumahku ada 1 kamar, hahahaha .....
Semakin dewasa, dia belajar sendiri tentang bahasa Jepang, lengkap dengan huruf2 Kanjinya. Hiragana dan Katakana, sudah luar kepala tanpa dia minta belajar lewat guru les. Juga, akhirnya dia mulai tergila2 dengan boy-band Jepang yang katanya, keren2 .....
Artinya apa?
Seorang anak TK ini, sudah "termakan" dengan infrastruktur Jepang yang dibangun sejak puluhan tahun lalu, bahkan mungkin sebelum aku dilahirkan! Mungkin, kartun, manga dan animee Jepang bukan untuk membangun infratrukturnya.
Mungkin dahulu, kartun manga dan animee Jepang memang hanya untuk hobi dan industry entertainment saja.
Tetapi, mungkin lama kelamaan, kartun manga dan anime Jepang mulai dikasukkan dalam infrastruktur utuk menjaring wisatawan. Dengan teknologi tinggi, Jepang akhirnya mampu benar2 menjaring wisatawan dunia, terutama anak2 muda dunia.
Apa yang mereka cari di Jepang?
Jepang memang terbukti sangat piawai mengemas negaranya untuk menjadi tujuan wisata dunia. Jika wisatawan dewasa tertarik dengan kuil, kuliner dan alam Jepang, berbeda dengan wisatawan muda.
Mereka, wisatawan muda dunia, sangat tertarik denagn kartun manga dan animee Jepang. Tentang games, tentang teknologi yang mendunia. Mereka bahkan mampu menabung dari sedikit demi sedikit, hanya sekedar ingin ke Jepang!
Bahkan, beberapa teman anakku datang ke Jepang, tanpa didukung perekonomian yang cukup baik, sehingga akhrnya mereka bekerja keras di Jepang, karena mereka benar2 mautinggal di Jepang!!!
Sekarang, bisa dibayangkan?
 Sepertinya, Jepang sudah mulai berhasil di saat2 ini. Jepang sudah mulai berhasil dengan promosi wisata nya, dan jepang pun sangat berhasil untuk menjaring anak2 muda dunia, untuk travelling ke jepang, untuk sekolah dan kuliah di Jepang, dan bahkan untuk tinggal di Jepang!
Seperti anakku ....
Sejak kecil dia mimpi untuk "tinggal di rumahnya Nobita yang ada Doraemonnya". Dia mampu kuliah dan belajar bahasa Jepang dengan sangat baik, serta dia bekerja di 3 tempat terkenal untuk menghasilkan uang, untuk hidup dan kuliahnya .....
Jepang berhasil untuk menjaring anak2 muda dunia!
Infrastruktur Jepang benar2 ampuh untuk membawa anak2 muda dunia untuk datang ke jepang dan tinggal di negeri itu. Yang akhirnya, mereka akan menikah disana, walau mungkin tidak atau bukan menikah dengan orang Jepang.
Tetapi, akhirnya mereka akan membangun Jepang untuk masa depan Negara tersebut, dengan kerja dan karya mereka .....
Dan, akhirnya dengan kesadaran Negara tersebut, Jepang sudah tidak terlalu peduli dengan "siapa yang membangun negaranya". Mereka semakin sadar, siapapun yang membangun Negara mereka, toh Jepang tetap akan terbangun oleh generasi2 muda, walau bukan orang2 Jepang ......
Jepang bisa dan akan membangun negaranya di masa depan mereka, walau bukan keturunan Jepang, lewat orang2 muda yang rindu untuk memajukan negeri ini ......
***
Apakah pemikiranku benar? Atau salah?
Entahlah ....
Yang jelas, menurutku pemikiranku cukup masuk akal, untuk sebuah inspirasi baru. Bahwa, apapun caranya, kita harus bisa membenahi masa depan Negara kita sendiri dengan bebaragi cara, demi Indonesia tercinta ......