Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dunia yang Nyaman dan Damai di Kota Pelabuhan Yokohama

7 November 2018   11:22 Diperbarui: 8 November 2018   04:52 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Aku dengan latar belakang Kota Metropolitan Yokohama, Jepang

By Christie Damayanti

Hari itu, memang mendung. Bahkan, hujan rintik sudah mulai sejak kami keluar dari Stasiun Sakuragicho, Yokohama. Mendung memang menyelimuti langit Yokohama, tetapi tidak menyurutkan warga Yokohama bergegas menuju tujuannya dalam beraktifitas hari itu .....

Termasuk juga turis, aku dan Michelle dan teman2ku. Semangat untuk ke Museum Cup Noodle, membuat kami benar2 tidak peduli, apapun rintangan itu. Sehingga, walau kami bergerimis ria melewati Kishamichi Promenade menuju museum tujuan kami, tetap saja kami sempat berfoto2 di daerah itu.

Bukan saja kami atau warga Yokohama yang bergegas2 bekerja, atau jua kami dan turis2 yang datang, tetapi juga warga Yokohama, terutama kaum lansia dan perempuan2 muda yang sedang atau sudah mengantar anak2nya kesekolah.

Para warga Jepang, kaum lansia dan perempuan2 itu lah yang mendominasi di area  Kishamichi Promenade. Mereka berjalan2 santai. Ada yang sendirian, memakai tongkat dan tertatih2 dan terbungku2. Ada yang duduk di bangku taman, sambil makan.

Ada yang dengan anjing2 mereka. Bahkan memelihara anjing2 liar yang cacat, sambil memainkan music untuk mencari dana bagi anjing2 itu. Dan ada juga dari mereka yang melukis pemandangan Yokohama ......

Kesemuanya, berada dalam bingkai kehidupan yang damai dan asri di Yokohama. Kota metropolitan Yokohama, ternyata tidak mampu membendung kehidupan warganya, hanya sebagai pekerja2 tangguh disana, tetapi membawa mereka di sebuah titik kulminasi.

Bahkan, walau apapun kesibukan sebuah Negara 'adikuasa' di dunia teknologi yang mempunyai warga yang super pintar, pada akhirnya mereka akan menjadi tua dan tinggal menikmati apa yang ada sekarang. Dan ternyata, Yokohama mampu memberikan ruang yang apik untuk mereka ..... 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Bangunan2 modern di kota Yokohama, kita sering tidak mengenali, “ini kota metropolitan yang mana?”, karena semua kota metropolitan, sama saja dengan gedung2 pencakar langitnya yang fully modern …..

Pemerintah kota Yokohama pun sadar, bahwa walau kota ini merupakan kota metropolitan, tetapi Yokohama berbeda dengan kota metropolitan Tokyo. 

Mengapa?

Lokasi Yokohama hanya sekitar 1 jam naik kereta biasa dengan harga sekitar 920 Yen. Tidak jauh, dn tidak mahal. Artinya,bisa dibayangkan, Yokohama adalah seperti "Depok" nya Jakarta atau "Tangerang" nya Jakarta.

Depok dan Tangerang memang bukan kota metropolitan, tetapi kedua kota ini merupakan "kota penyangga ibukota Jakarta". Artinya, Depok dan Tangerang akan menuju "kota metropolitan" baru, ketika warga disana semakin membutuhkan kehidupannya, dan berusaha mencapai keinginannya.

Begitu juga kota Yokohama. Kota pelabuhan di Teluk Tokyo ini, merupakan salah satu kota pelabuhan Jepang terbesar, besama dengan Tokyo, Kobe, Osaka, Nagoya, Hakata dan Chiba. Kota2 pelabuhan merupakan kota yang selalu disinggahi kapal2 bermuatan internasional, untuk perdagangan.

Dokumentasi pribadi Aku dengan pelabuhan kota Yokohama, di lihat dari Museum Cup Noodle Mie Instan
Dokumentasi pribadi Aku dengan pelabuhan kota Yokohama, di lihat dari Museum Cup Noodle Mie Instan
 Berarti, kota2 ini akan terus besar dan semakin berkembang, untuk mencukupi kuota perdagangan mereka. Dan dunia onternasional pun akan terus berdatangan. Berarti, kota2 ini akan semakin bertumbuh, ditambah lagi turis2 manca Negara akan semain tertarik, ketika kapal negaranya kembali dari Jepang dan membawa buah tangan dari Jepang.

Dan jepang semakin bersinar .....

Denyut kehidupan Yokohama itu lah yang sangat aku rasakan saat itu. Walau aku mengamatinya dari atas kursi roda, dengan berpayung karena rintik2 hujan, "rasa" itu sangat menghnjuam dada. Sebuah kedamaian di Yokohama, yang sangat berbeda dengan di Tokyo.

Karena Tokyo merupakan ibukota Jepang, dan Tokyo bergerak dengan sangat sangat cepat, terus dan terus ...... walau di Tokyo pun ada tempat seperti di Yokohama, seperti di Ueno Park atau di Imperial Palace Garden, tetapi suasana disana pun, tetap terasa gegap gempita pembangun2 dan konstruksi, sekaliun kita berada di dalamnya .....

Catatan :

Akan kutuliskan tenang gegap gempita apa saja, ketika aku berada di dalamnya, dan membuat kota yang di dalamnya pun tetap merasakannya .....

***

Kami terus melaju menuju Museum Cup Noodle, tujuan utama kami ke Yokohama. Tetapi, kami pun bisa sekedar 'say hello' dengan warga Yokohama yang sedang bersantai di Kishamichi Promenade.

Ada seorang kakek tua, dengan anjing2 nya yang cacat. Dia terlihat sangat apik memelihara anjing2nya, dan dirawat dengan baik. Terbukti, ketika aku mengelus anjing2 itu, tidak bau sam sekali bahkan wangi, dan anjing2nya pun menurut dengan yang mengelusnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadiKarena aku dan Michelle sama2 mencintai binatang, termasuk anjing2, jadilah kami agak lama disana, sambil Michelle berbincang dengan kakek tua tersebut, dan aku terbengong2 sendirian, karena mereka berbicara dengagn bahasa cacing nya, hihihi .....
Dokumentasi pribadiKarena aku dan Michelle sama2 mencintai binatang, termasuk anjing2, jadilah kami agak lama disana, sambil Michelle berbincang dengan kakek tua tersebut, dan aku terbengong2 sendirian, karena mereka berbicara dengagn bahasa cacing nya, hihihi .....
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ternyata, kakek2 tua itu menggalang dana khusus untuk anjing2 cacat yang terlantar. Anjing2 itu, ada kakinya yang patah, bahkan tidak punya kaki ....

Lalu,

Ada 3 orang warga Yokohama, lansia dan perempuan muda sedang melukis dengagn media cat air. Mereka melukis pemandangan Yokohama, membuat aku mengingat kehidupanku jaman aku kuliah di sebuah universitas terkenal di Jakarta, jurusan arsitektur.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Seorang perempuan muda, yang melukis kota Yokohama, dengan latar depan bunga2 kuning dihadapannya .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Lansia2 yang menikmati hidupnya dengan terus berkarya, walau mungkin orang lain tidak peduli karena karyanya “sangat kecil” …..

***

Dulu, tugas kami harus keliling Jakarta, terutama "Kota Tua", untuk melukis atau sketsa dengan pinsil, dan sorenya pulang ke kampus dan asistensi. Aku ingat, nilai sketsa ku, tidak pernah dibawah A, selalu A+ sehingga mata kuliah itu, menjadi mata kuliah pertama yang sangat aku sukai ....

Dan di Yokohama saat itu, mereka melukis dan men-sketsa gedung2 dan pemandangan kota Yokohama, dan dkiberi warna media cat air, dan menghasilkan karya seni yang indah .....

Mereka mampu tetap berkarya di usia mereka. Tanpa ditemani keluarganya, mereka mampu berjalan2 sendirian, membawa peralatan luikisnya, serta berjam2 untum sketsa dan melukis pemandangan Kota Yokohama.

Sebuah kehidupan perkotaan yang sungguh aku idamkan. 

Ketika warga kota yang muda, selalu sibuk dengan impian dan kariernya, ada warga tua yang tetap bisa berkarya tanpa harus mengganggu yang muda.

Ketika sebuah kota sibuk dengan pembsngunan dan goal akhir Negara tersebut, ada warga2 kota yang tetap bisa mengisi hidupnya dengan imipian2 kecilnya, walau hanya ditemani oleh seekor anjing .....

Dan ketika kota Yokohama berguml serta menggeliat dengan kehidupan metropolitan ala mereka, aku hanya bisa terpana dengan sebuah impian, untuk menjadikan Jakarta ku sebagai kota yang ramah dan peduli dengan semua kehidupan warga nya ......

Sebelumnya :

Dari Sakuragicho lewat Kishamichi Promenade, Menuju Museum Cup Noodle di Yokohama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun