Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kakek Tua Jepang Itu Menghilang di Peron Nishi Funabashi

23 Mei 2018   11:21 Diperbarui: 23 Mei 2018   11:37 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku memang cacat fisik, tetapi Puji Tuhan, otakku masih mampu berpikir cepat dan logis! Dan hirungan kurang dari 1 menit, aku harus menemukan cara untuk turun dari kereta! Dan aku langsung berteriak kepada kakek2 tua itu, dengan bahasa Indonesia! Karena aku yakin, beliau tidak akan mengerti bahasa Inggris, walau sederhana. Dan aku tidak mau buang2 energi untuk bicara bahasa Inggris!

Aku yakin, dengan tingkah lakuku yang menandakan kepanikkan yang luar biasa, beliau pasti mengerti bahwa aku membutuhkan pertolongan.

Mengapa panik?

Ya pasti! Karena jika pintu tertutup dan aku tetap didalam kereta, maka aku akan terbawa entah kemana! Tidak ada yang bisa membantuku, bahkan masinisnya jauh didepan, sekitar 10 gerbong dari gerbongku. Jika aku nekad ke gerbong masinis, aku pun tidak yakin dia bisa mengerti tujuanku! Dan yang jelas, ujung kemana kereta ini akan membawaku?

Ya, Yamamote Line memang adalah jalur JR hanya di dalam Tokyo, atau distrik2 disekitarnya. Chiba adalah salah satunya. Tetapi, teatp saja semakin tidak menentu, kemana kereta itu akan membawaku ......

Aku berteriak2, "Toloooonnnggg ..... bantu aku keluaar dari kererta ini, pak!"

Puji Tuhan .....

Dengan tergopoh2 dan terbungkuk2, kakek tua Jepang itu mendekatiku. Aku tahu, beliau susah payah menggaaiku untuk menolongku. Tetapi, aku tidak mau terbawa lagi kereta ini. Aku akan benar2 tersesat di belantara Tokyo!

Kakek2 tua Jepang itu, berkata2 dalam bahasa Jepang yang aku tidak tahu artinya. Kepanikkan melanda hatiku. Jantungku berdebr keras. Kepalaku berputar. Pasti tekanan darahku membubung tinggi! Dan di titik kulminasiku, aku berserah ......

Jika memang aku harus terbawa kereta lagi, Tuhanku, aku berserah pada MU, bagaimana nasibku untuk menghubungi anakku untuk menjemputku atau dengagn cara apapun. Hp ku memang bisa di charge jika ada colokan. Tetapi secara pengalaman, Jepang memang pelit dengan energinya. Jadi, selama ini tidak ada colokan di tempat2 umum .....

Tetapi, pertolongan Tuhan memang selalu tepat pada waktunya, ketika kita percaya ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun