Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tersesat di Shinjuku

8 Mei 2018   11:32 Diperbarui: 8 Mei 2018   11:32 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlepas dari nama2 internasional seperti "setasiun, museum, shopping centra" seperti itu, nama2 Jepang memang sangat sulit untuk dihafal dan dilafalkan, sehingga hasilnya otak kita akan "berontak" dan sering kali tidak mampu untuk mengungkapkan. Alhasil, semuanya berantakan .....

Tersesat disana, adalah sangat wajar, dan ini aku alami ketika malam hasi harus mencari stasiun Shinjuku untuk pulsng ke Funabashi, tetapi posisi kami berada cukup jauh beberapa blok, karena diturunkan oleh bus umum dari Gotemba ......

***

Memang sangat wajar, jika bus umum yang kami naiki dari Terminal Bus Shinjuku ke Gotemba, tetapi pulang dari sana, kmi semua diturunkan bukan di Terminal Bus Shinjuku lagi. Kami diturunkan di beberapa blok dari Stasiun Shinjuku, dimana memang bisa saja kami turun ke "Tokyo Metro Subway".

Dari tulisan2ku sebelumnya, Toyo Metro Subway memang juga berada dalam semua stasiun (dan pasti kami akan 'terselamatkan'), tetapi dengan kata "subway", aku mulai berokir banyak. Karena, lapisan lantai dibawah tanah di Tokyo bisa sampai lebih dari 7lantai!

Artinya apa?

Artinya adalah, kita akan lebih tersesat lagi, berada dalam perut bumi, di stasiun subway, yang desainnya hamper sama semua, karena dalam stasiun, hihihi ......

Lebih baik, kita tersesat di tas tanah, yang bisa menandainya dengan bangunan2 atau tanda2 signage! Dan bus itu mungkin "lupa" bahwa wisatawan asing (terutama wisatawan dari Indonesia karena belum pernah mempunyai stasiun2 besar  apalagi dibawah tanah), tidak atau susah mencari destinasi, apalagi dengan tulisan2 cacingnya ......

Nahhhhh ...... akhir kata, ketika wisatawan asing bule yang negaranya mempunyai stasiun besar dan bahka dibawah tanah, mereka nyaman2 saja menuju "Tokyo Metro Subway", tetapi bagaimana dengan kami yang tidak mau mengambil resiko kekancah "labirin" subway?

Akhirnya, kami bergerak mengikuti petunjuk arah. Ditambah bantuan Google Map, berputar2 (karena Google map ga bisa baca naik turun lift  karena aku dengan kursi roda, serta tidak mampu membaca posisi lift yang biasanya tersembunyi.

Hahaha .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun