Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Shibuya Bukan Hanya Ada "Hachiko" dan "Shibuya Crossing" Saja

4 April 2018   11:26 Diperbarui: 4 April 2018   11:28 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, Shibuya sering mengadakan festival, teater dan pusat seni yang berhubungan dengan issue2 sosial dan lingkungan.

***

Tujuanku kesana karena berbagai sebab. Salah satunya adalah untuk mengamati kehidupan perkotaannya. Baik dari segi deain kota dan arsitektural bangunan dan lingkungannya, maupun dari sisi penduduk dan warga kotanya. Urban. Dan apapun yang menjadi mendunia.

Dari Hachiko Square dan mengamati ribuan pejalan kaki untuk menyeberang jalan dalam lautan manusia, disebut "Shibuya Crossing", aku berjalan diatas kursi roda ajaibku, berkeliling kota.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Selain Hachiko Square, Shibuya juga mempunyai beberapa plaza (ruang terbuka untuk berinteraksi), seperti di Banheiro. Dan konsep plaza2 di seantero Jepang memang sangat strategis untuk membangun kebersamaan warga ......

***


Sebenarnya, aku ga akan benar2 berkeliling karena akan membuang waktu. Aku hanya ingin berkeliling di sekitaran sini saja. Melihat bagaimana pemebtah daerah Tokyo khususnya Shibuya, bisa membawa distrik ini menjadi bagian yang diomongkan di dunia.

Bahwa, jika ke Tokyo belum melihat dan berfoto dengan patung Hachiko dan belum menyeberang di lautan manusia lewat "Shibuya Square" itu namanya belum ke Tokyo .....

Aku ikutan bolak balik menyeberang lewat persimpanhan jalan "Shibuya Crossing", berjalan perlahan. Memotret apa yang ingin aku abadikan, dan meminta tolong untuk fotoku sendiri kepada orang2 yang lalu lalang dengan berbagai latar belakang. Sangat menarik dan menyenangkan.

Hanya berjalan sendirian, tersenyum jika ada orang yang nenyapa, walau belum tentu mengerti apa yang mereka sapa. Dan menumbuhkan semangat baru serta meningkatkan kepercayaan diri semakin tinggi, sebagai seorang perempuan disabled pemakai kursi roda.

Bahwa, walau aku terbatas, walau aku hanya sendirian, bersama Tuhan aku tahu bahwa DIA terus menemaniku kemanapun. Dan bersama kursi roda ajaibku ini, sekali lagi, bersama Tuhan aku pasti mampu untuk berkeling dunia .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun