Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pameran Terancam Batal, "Malaikat" Tuhan Bertindak

2 November 2017   11:16 Diperbarui: 2 November 2017   11:43 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dari mba Novie

By Christie Damayanti

Bermula dari Seorang Anak yang Suka Menulis Surat, Pameran Terancam Batal, 'Malaikat' Tuhan Bertindak .....

Angka 13 tidak selalu sial. Hihihi... Itu sih memang sekedar guyonan. Aku lahir tanggal 13 dan tahun ini (2017) adalah pameran ke-13 untukku, sejak tahun 2011 kemarin.

Pameran Filateli Kreatif ini, memang mengusung tentang sebuah mimpi seorang anak SD, yang ingin menjadikan semua orang di dunia ini sahabatnya. Anak ini mulai menulis surat kelas 2 SD sekitar tahun 1977. Mulai dia mengirimkan fotonya untuk dimuat di majalah Bobo, sehingga dia mendapatkan surat-surat dari seluruh Indonesia.

Sampai tahun 1980, dia mulai bosan, dan ingin menambah pertemanannya ke seluruh dunia. Bukan hanya di Indonesia saja. Tahun itu, dia mulai belajar bahasa Inggris.

Lalu dia mengirimkan foto dan data dirinya untuk dimuat di sebuah majalah remaja import (nama majalahnya, lupa ...), dan dari berbagai negara teman-teman baru remaja menulis surat kepada anak ini. Dan anak ini girang bukan main. Padahal bahasa Inggrisnya masih sangat sederhana. Pas-pasan, tetapi dengan percaya dirinya yang luar biasa, dia benar-benar memanfaatkannya untuk menjalin pertemanan dan persahabatannya, lewat sebuah surat.

Tahun 1981, dunia sedang heboh dengan pernikahan seorang perempuan cantik, yang disunting oleh seorang pangeran. Seperti dalam dongeng. Dan anak ini, waktu itu baru berumur sekitar 11 tahun, mempunyai mimpi untuk mendapatkan foto perempuan cantik yang disunting pangeran tampan.

Dialah Lady Diana, yang bergelar Princess of Wales yang disunting oleh Prince Charles, calon Raja Inggris. Dan anak ini semakin menggebu untuk bisa mendapatkan foto mereka!

Jika ingat, tahun 1981 di Indonesia, hanya punya 1 televisi nasional. Belum ada internet, belum ada telpon, buku2 pun jarang, kalau ada pun sangat mahal. Si anak benar-benar bermimpi mempnyai foto Lady Diana, sehingga dia dengan percaya dirinya menulis surat kepada Lady Diana, untuk mendapatkan foto dan tanda tangannya, untuk koleksi nya.

Anak ini memang sangat baru dalam berbahasa Inggris, dan di otak seorang anak SD, apa sih yang dipikirkannya, pada zaman itu? Anak itu benar-benar hanya menulis surat kepada Lady Diana, seakan-akan Lady Diana adalah sahabat penanya, bukan seorang putri yang akan menjadi seorang ratu Inggris!

Dengan bersepeda, anak ini memacu sepedanya untuk mendapatkan prangko 150 Rupiah untuk mengirim surat nya, jaman itu. Dan beberapa minggu kemudian, sur atnya kepada Lady Diana, berbalas! Dan si anak itu menjadi addict untuk menulis surat kepada tokoh-tokoh dunia, walau tidak melupakan sahabat penanya dari Indonesia dan seluruh dunia ......

***

Anak itu adalah aku, seorang anak SD sampai SMA, yang mulai menulis surat sejak tahun 1977. Dan sejak 1982 sampai 1988 sebelum lulus SMA, aku menulis surat kepada tokoh-tokoh dunia dan berbalas sekitar 80 surat, Sejak lulus SMA, aku tidak menulis surat lagi, karena sibuk kuliah, kerja, menikah dan punya anak. Surat-suratku ini mulai ku blow-up lagi, ketika aku sakit. Serangan stroke membuat aku harus belajar memanfaatkan apa yang ada disekelilingku, untuk berkarya.

Konsep inilah yang mendorongku untuk memtrikan sebuah "perdamaian" bagi dunia. Bahwa, walau bagaimana rusaknya dunia itu, walau antar negara bermusuhan, tetapi seorang anak mampu "mendamaikan" dunia lewat sepucuk surat!

"PEACE and FREEDOM", itulah konsep pameranku kali ini. Aku, seorang anak SD, menulis surat kepada tokoh dunia, sebagai sahabat penanya. PEACE, damai, persahabatan, pertemanan untuk dunia.

Juga, seorang anak yang bebas untuk mengeluarkan pendapatnya lewat sepucuk surat, walau hanya sederhana, sepucuk surat dari seorang anak SD. FREEDOM, bebas, mendeka, persahabatan tanpa ada keinginan untuk saling bersaing.

***

Pameran terancam batal, 'malaikat' Tuhan bertindak.

Pameran ini, adalah pameranku yang ke-13, benar-benar merupakan sebuah keajaiban. Bahkan terancam gagal, ketika aku tidak bisa mendapatkan panel-panel (atau frames) untuk menggelar materi-materiku.

Seperti biasa, aku selalu membuat rencana kerja dahulu, setelah memikirkan konsep pameran. Lalu membuat proposal untuk disetujui oleh yang berwenang. Mengirimkannya kepada Kementerian Kominfo, kepada PT Pos indonesia, dan kepada Central Park Mall. Setelah semuanya beres dan disetujui, aku menuliskan surat permohonan peminjaman panel kepada PFI (Perkumpulan Filatelis Indonesia).

Tetapi yang ada adalah peminjaman panel ini tidak disetujui atau aku harus membayar sejumlah uang yang sangat besar untuk sewa panel. Sehingga, aku pasrah dan berbesar hati untuk membatalkan rencana pameran ini.

Tetapi justru Kementerian Kominfo dan PT Pos Indonesia lah yang sangat mendukungku untuk terus berjalan! Mereka inilah yang benar-benar mencarikan panel-panel dari beberapa kota, yang langsung dikirim ke Jakarta, untuk pameran ku ini! Puji Tuhan.

Akhirnya, pameran ini pun terselenggara, dari permohonan peminjaman 50 panel (100 frames) yang aku pesan, ternyata ada 60 panel (frames) untukku, sehingga aku berpameran bersama dengan Komunitas Postcrossing, teman-temanku yang bersurat dan tukar menukar kartupos seluruh dunia.

Masalah baru lagi menghadang, ketika aku belum menemukan teman2 yang mau atau bisa untuk membantuku memasang materi pameran. Aku sangat mengerti, jika tidak ada yang bisa membantuku, karena pemasangan materi ini harus setelah mall tutup, yaitu jam 22.00, dimanapun tempatnya harus di bersihkan dahulu, pada pameran yang sebelumnya.

Sekali lagi, pertolongan Tuhan memang selalu tepat pada waktunya!

Ketika Pak Lidon dan Mba Ida yang sangat membantuku untuk membawa materi-materi pameran dan kursi roda ajaibku dengan mobilku (sementara aku tidak punya supir setelah beliau meninggal), ada mba Dian, mba Sisca dan mba Patrisia, lah termasuk pak Lidon dan mba Ida, yang membantuku memasang materiku2 dari jam 23.00 tanggal 22 Oktober 2017, sampai jam 7.00 pagi tanggal 23 Oktober 2017!

Aku cek in di Hotel Pullmann untuk mandi, makan dan beristirahat, sebelum pembukaan. Ditemani ibuku, Tuhan benar-benar memampukanku untuk bisa terus melakukan nya sesuai dengan rencana-Nya.

***

 Sebuah dukungan yang luar biasa untukku dari berbagai macam pihat, dan sebuah proses yang mendewasakan ku dari Tuhan. Keluar-biasaan Tuhan benar dinyatakan!

Aku, seorang filatelis cacat ini, mampu menggelar sebuah pameran yang mungkin tidak akan bisa terselenggara, jika TUHAN TIDAK MENGIRIMKAN MALAIKAT-MALAIKATNYA untuk membantuku!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Terima kasih Bp Ikhsan Baidirus (Direktur Pos kementerian Kominfo), Bp Gilarsi W.Setijono (Direktur Utama PT POS Indonesia), Bp Heri Nugrahanto, yang pontang panting mendapatkan panel2 untukku, dalam beberapa hari saja, serta sahabat2ku yang mengantar jemputku, memasang dan membereskan materi-materiku, dan sebagainya.

Terima kasih untuk pak Lidon, mba Ida, mba Patrisia, mba Sisca, mba Dian dan terkahir ketika penutupan dan membereskan semuanya ada Bing dan Vandy, sahabat-sahabat baruku.

Yang tidak kalah bantuannya yang luar biasa adalah mba Novie, sahabatku arsitek dari Semarang, filatelis dan yang selalu membantuku dengan desain-desainnya untuk promosi dari sejak tahun 2014 untuk pameran-pameranku dan launching buku-bukuku.

Puji Tuhan ..... semuanya terlaksana dengan baik, dan akan kubukukan, untuk sebuah kenangan bagi bagian dari Filateli Indonesia.

Inilah karya nyataku untuk INDONESIA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun