Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Benteng Pertahanan 'Porta San Paolo', Penjaga Romawi Kuno bagian Selatan

10 November 2016   13:47 Diperbarui: 10 November 2016   14:00 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Porta San Paolo bedampingan dengan Pyramid Cestius, Roma (www.kenKaminesky.com)

Tidak banyak berkata2 dan juga tidak terlalu lama kami menjelajah disana karena beberapa menit lagi, bus wisata kami yagn berwarna bitu itu akan menjemput kami untuk ke titik wisata berikutnya. Jadilah, kami menjelajah cepat, sedikit mengamati dan berfoto2 walau tidak bagus hasilnya, karena saat itu mendung dan sedikit berkabut …..

***

Sedikit sejarah yang aku dapatkan dari beberapa brour disana, bahwa tahun 549 Masehi, Romawi berada di bawah pengepungan, dan Porta San Paolo mempunyai cerita tersendiri, sebagai benteng pertahanan di selatan kota.

www.rome-tour.co.uk
www.rome-tour.co.uk
Posisi Porta San Paolo yang berseberangan dengan Pyramid Cestius. Sebagai benteng pertahanan, bangunan ini sesuai dengan posisi dan lokasinya. Jalan Via Ostiense terlihat sebagi jalan arteri besar dijamannya, sehingga Roma selatan memang membutuhkan pintu gerbang dan benteng pertahanan.

Seperti konsep sebuah pintu gerbang dan benteng pertahanan, selalu di pintu gerbangnya terdapat sebuah Chapel kecil (gereja kecil) dengan salib nya, untuk berdoa, sebelum seseorang masuk ke dalam benteng atau sebelum seseorang dari dalam benteng keluar. Konsep Kristiani sebagai negara atau kota yang sebagian besar (bahkan hampir semuanya) adalah umat Kristiani, termasuk di tempat2 yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibangun sebuah Chapel.

Karena kami tidak masuk kedalam Porta San Paolo, aku tidak bisa menggambarkan pengamatanku. Tetapi yang jelas, benteng pertahanan ini mampu untuk bisa melindungi warga kota, bukan hanya lewat fisik dan peperangagn dijaman itu, tetapi bangunan ini juga mampu membuat orang2 yang datang kesana, untuk ‘membersihkan dirinya’ lewat doa2 di Chapel nya.


Bangunan Porta San Paolo, terbuat dari material batuan alam Rosso serta tanah lempung. (www.leviedelgiubileo.com)
Bangunan Porta San Paolo, terbuat dari material batuan alam Rosso serta tanah lempung. (www.leviedelgiubileo.com)
Bangunan Porta San Paolo, terbuat dari material batuan alam Rosso serta tanah lempung. (www.leviedelgiubileo.com)
Bangunan Porta San Paolo, terbuat dari material batuan alam Rosso serta tanah lempung. (www.leviedelgiubileo.com)
***

Perpaduan bangunan berarsitektur berbeda sejak jaman Romawi kuno, membuat kota Roma modern bsa memberikan ‘hawa’ yang berbeda di setiap sudut kotanya. Ketika kami berada di Vatican City dan di beberapa gereja dan basilica di tengah kota, kota Roma modern membuat kami terpengarah dengan desain arsitekturnya yang indah luar biasa, masa Renaissance dan Baroque.

Kota Roma modern di sudut2 gereja dan basilikanya, juga member kelegaan jika kita mengikuti mis2 yang dibawakan oleh Romo2 disana. Teduh. Bersahaja.

Kota Roma modern pun mampu memberikan suasna eksotis, ketika kami berada di Sircus Maximus, dengan bearnya stadion belapan kereka kudanya. Suasana eksotis juga menyelimuti diri kami, ketika kami membayangkan pacuan kuda disana, drngan angin sepoi bertiup ….

Kota Roma modern juga memberikan sebuah suasana yang ‘mengerikan’. Ketika kami masuk ke dalam arena kejahatan dan kebengisan warga kota Romawi kuno di bangunan berarsitektur stadium Colosseum. Aroa darah dan bau anyir sepertinya masih segar dalam ingatanku, ketika aku masuh ke basement stadium itu, untuk diperlihatkan suasana penjara2 dan tempat singa2 yang merobek2 umat Kristiani yang tidak mau menyembah Kaisar jaman itu ……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun