Sekitar jam 13.30-an, kami sampai di SSE dan aku langsung menuju ruang dimana aku harus menjadi pembicara. Sejak pagi, mereka mengadalan diskusi dan seminra sampai talkshow tentang peranan disabled dan keinginan disbled Indonesia. Setelah makan siang, peserta konverensi dibagi dalam beberapa katagori sesuai dengan peminatan, seperti pendidikan, hukum dan pekerjaan. Dan aku diminta sebagai pembicara dalam peminatan 'pekerjaan', sebagai seorang perempuan disabled yang bekerja. Jadi, aku mengambil tema khusus, adalah 'disabled yang bekerja' sesuai dengan perananku dan sebagai praktisi.
Aku berbicara, dengan seorang penterjemah bagi tuna rungu serta pembuat MOM dan diliput oleh Kompas TV. Peminatan ini cuup banyak yang datag, sekitar 100 orang, berbaur warga disabled dan normal.
Judul diskusi dan pembicaranku adalah :
"Warga Disabled sebagai Asset Bangsa : Sebuah Perenungan Diri"
Tulisan ini sendiri akan aku posting setelah postingan ini.
Aku dan Bu Penny Handayani, sebagai pembicara dalam peminatan 'pekerjaan'
Sekitar 1 jam 45 menit, aku dan pembicara lainnya ( Bu Penny Handayani - Dosen Psikologi Universitar Atmajaya ) selesai bicara, diskusi dengan tanya jawb yang seru berubah menjadi studi kasus tentang seorang normal tetapi menjadi disabled dan bagaimana jika dilihat dari beberapa sisi : HRD dari sebuah perusahaan, Hukum, LSM dan Dinas Sosial. Ketika aku berbicara tentang kesempatan bekerja sebagai disabled serta apa yang aku alami sebagai warga disabled, langsung disambut dengan baik dari sisi spikologinya. Sehingga, paparan 2 orang pembicara di peminatanan pekerjaan ini, sesuai dengan yang diharapkan untuk warga disabled harus tetap SEMANGAT, BERJUANG, BERKARYA sambil BERDOA untuk mencapai mimpi2 mereka ......