Mohon tunggu...
Christie M Nurman
Christie M Nurman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Scuba Diver and Co-Founder of www.indonesea.id

I'm a scuba diver enthusiast who loves diving across Indonesia. I also co-founded www.indonesea.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kenapa Sebaiknya Memilih untuk Traveling #DiIndonesiaAja Selama Tahun 2021?

13 April 2021   15:44 Diperbarui: 19 April 2021   19:27 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Waigeo, Wisata Raja Ampat, Papua. (sumber: SHUTTERSTOCK/MARIUS DOBILAS via kompas.com)

Dengan situasi pandemi yang sedang kita alami sekarang, hashtag #DiIndonesiaAja sering digaungkan di media sosial. Apakah ini hanya hype? Atau hanya strategi pemerintah untuk mendorong perbaikan ekonomi Indonesia? 

Atau apakah ini usaha pemerintah untuk memperlambat penyebaran Covid-19? 

Secara pribadi saya menganggap hashtag ini merupakan "wake-up call" untuk memotivasi saya untuk menjelajahi tempat-tempat seru di "rumah" saya sendiri yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.

Setelah mencari-cari, saya sadar kalau ternyata masih banyak destinasi wisata yang kelihatan seru yang bisa dinikmati baik sebagai backpacker maupun bersama keluarga. 

Saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti pesan hashtag di atas dan memilih untuk traveling #DiIndonesiaAja selama tahun 2020 dan 2021 yang membuat saya jatuh cinta Kembali kepada negara kepulauan ini.

Berikut adalah beberapa alasan memilih untuk #DiIndonesiaAja

  • Kenyamanan sebelum dan saat melakukan perjalanan

Kita harus mengakui bahwa salah satu alasan kita tidak mau jalan-jalan adalah karena kita tidak suka dengen betapa repotnya persiapan yang perlu kita lakukan sebelum dan saat perjalanan. 

Keuntungan dari jalan-jalan #DiIndonesiaAja, persiapan yang kita butuhkan jauh lebih gampang dibandingkan perjalanan ke luar negeri. 

Jumlah pakaian dan tipe pakaian yang diperlukan tidak perlu yang ribet karena daerah tujuan kita iklimnya tidak jauh beda dengan iklim tempat tinggal kita kecuali yang tujuannya ke gunung atau diving di bawah laut tentunya. 

Satu lagi yang membuat traveling #DiIndonesiaAja nyaman adalah tidak perlunya visa turis. 

Saya yakin Sebagian pembaca sudah pernah mengalami sendiri betapa ribetnya kalau mau mendapatkan visa turis ke beberapa negara Eropa di mana prosesnya bisa membutuhkan waktu sampai lebih dari satu bulan dengan biaya yang bisa lebih dari 1 juta per orang.

Wayag, Raja Ampat 
Wayag, Raja Ampat 

Di perjalanan juga kita tidak repot karena tidak perlu melewati imigrasi dan tidak sulit mencari transportasi di tempat tujuan kita. 

Baik itu mencari taksi di Bali, mencari mobil antar jemput di Labuan Bajo, maupun mencari angkot di Manado dengan gampangnya berkomunikasi dengan orang kita sendiri dan dibantu dengan keramahan orang Indonesia, sangat gampang mendapatkan transportasi yang kita butuhkan.

  • Naik "Mesin Waktu" di negeri sendiri

Bagi kita yang terakhir kali memegang buku sejarah lebih dari 5 tahun lalu, mungkin tidak gampang mengingat kembali apa yang kita pelajari di kelas sejarah dahulu. 

Namun apabila kita jalan-jalan ke daerah-daerah yang masih terjaga peninggalan-peninggalan bersejarahnya, kita bukan lagi hanya belajar tentang sejarah, tapi kita bisa mengalami sejarah itu sendiri. 

Peninggalan sejarah ini bisa ditemukan di berbagai pelosok Indonesia yang mungkin bisa membuat anda terkejut dengan betapa terjaganya kondisi peninggalan-peninggalan bersejarah negeri ini.

Salah satu contohnya adalah peninggalan Gedung pengasingan Bung Hatta dan Bung Syahrir di pulau Banda, Maluku. Gedung-gedung yang ditinggalkan belanda seperti tempat tinggal dan gereja masih sangat terjaga kondisinya. 

Ada banyak lokasi yang seperti ini di Indonesia seperti di daerah Ternate di mana ada banyak peninggalan benteng seperti Benteng Tolukko dan Benteng Kalamata. 

Ini masih hanya peninggalan yang ada di permukaan tanah. Apabila anda juga ingin melihat puing-puing pesawat perang dunia kedua, biak dan morotai memiliki banyak kapal dan pesawat terbang yang telah tenggelam, tetapi masih utuh sehinggai anda masih bisa mengenali mereka dari kejauhan.

Figure 1 Ukiran lambang VOC di lantai Gereja Tua Banda
Figure 1 Ukiran lambang VOC di lantai Gereja Tua Banda
  • Menjadi "Pendatang" di negeri sendiri

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi kalau orang Indonesia itu ramah-ramah. Testimonial ini tidak hanya datang dari turis Indonesia sendiri, tapi juga turis mancanegara. 

Namun kata ramah ini memiliki arti yang sangat luas, sehingga ramah di satu provinsi dan di provinsi lainnya bisa memiliki pengertian yang berbeda. 

Dan menurut saya, untuk mengalamai secara langsung keanekaragaman keramahan ini kita perlu berinteraksi langsung dengan penduduk asli tujuan kita. Kadang kita lupa betapa ramahnya orang Indonesia dari Barat ke Timur sampai kita mulai traveling lagi di dalam negeri.

Sebelum saya mulai traveling lagi #DiIndonesiaAja, saya tidak tahu bahwa di negara kita ada 5 warisan budaya dunia (contoh: Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto) dan 4 warisan alam dunia (contoh: Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra). 

Bahkan saat ini kita sudah ada lebih dari 25 tentative list yang menunggu pengukuhan dari WHO untuk menjadi warisan budaya/alam dunia. Sangat seru untuk mengunjungi daerah-daerah warisan budaya/alam dunia ini karena mereka memiliki nilai ekologis ataupun nilai historis yang sangat tinggi.

  • Berkontribusi ke ekonomi setempat

Pandemi sangat merusak perekonimian industry pariwisata. Di tambah lagi, di jaman sekarang di  mana pelestarian lingkungan semakin tinggi nilainya di mata kita, traveling di negeri sendiri bukan hanya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah ke dunia, tapi kita juga  bisa menyokong roda perekonomian local di mana kita berkunjung. 

Menyadari bahwa kita tidak hanya sedang bersenang-senang, tetapi di saat yang sama juga membantu menyokong roda perekonomian daerah merupakan perasaan yang sangat fulfilling.

  • Ekonomis

Dibandingkan traveling ke luar negeri, traveling #DiIndonesiaAja pastinya lebih murah!  Lihat gambar berikut untuk perbandingan budget ke Tokyo dan ke Komodo. 

Traveling ke Jepang itu sekitar 15% lebih mahal daripada diving di Komodo dengan kapal pinisi mewah atau bahkan 80% lebih mahal daripada naik leisure cruise dengan kapal-kapal liveaboard yang ada di Labuan Bajo

Figure 2 Perbadingan Harga Jalan-Jalan ke Kepulauan Komodo Vs. Jalan-Jalan ke Tokyo
Figure 2 Perbadingan Harga Jalan-Jalan ke Kepulauan Komodo Vs. Jalan-Jalan ke Tokyo

Kesimpulan

Jadi dengan semua alasan di atas, jangan bersedih karena tidak bisa jalan-jalan ke luar negeri tapi bersemangatlah untuk jalan-jalan di negeri yang memiliki lebih dari 17,000 pulau ini karena pasti masih banyak sisi dari negeri ini yang belum pernah anda lihat.

Pemesanan paket traveling di Indonesia dapat dilakukan online dengan langsung menghubungi operator wisata yang diinginkan atau melalaui website agen pariwisata seperti Indonesea di website www.indonesea.id. Paket yang ditawarkan adalah paket wisata bahari. Pastikan untuk melakukan pemesanan dengan agen terpercaya dan memiliki sistem pembayaran yang aman. Jangan ragu untuk menghubungi agen untuk memastikan paket yang dipilih sudah sesuai dengan keinginan. Selamat menikmati traveling #DiIndonesiaAja dan jangan lupa taat protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun