Siapa yang tidak mengenal sayuran kangkung? Sayuran yang sering dimasak menjadi berbagai olahan tumis-tumisan dan menjadi lauk pendamping nasi ini dapat ditemukan dimana-mana ternyata memiliki sejuta manfaat, mulai dari segi ekonomis, dan juga dalam segi kesehatan. Kangkung berasal dari daerah tropis, terutama dari daerah afrika dan asia. Kangkung merupakan sayuran daun yang luput dari perhatian banyak orang. Meskipun memiliki nilai ekonomis yang tinggi, ironisnya budidaya tanaman ini pada umumnya hanya di lakukan secara sederhana, padahal jika dibudidayakan secara mendalam dan berorientasi pada agribisnis, tanaman ini akan memberikan daya hasil dan keuntungan bagi masyarakat.
Penanaman kangkung mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1985 yaitu terdapat areal seluas 41.953 hektar, namun seiring berjalan nya waktu mulai terjadi pemerosotan lahan penanaman tanaman kangkung imbasnya pada tahun 1990 lahan yang tersisa hanya kurang dari 20.578 hektar. Namun kabar baiknya adalah produktivitas tanaman kangkung meningkat yang tadinya hanya 2,389ton/hektar (1985), hingga akhirnya sampai 7,660 ton/hektar, tetapi hasil tersebut masih tergolong kecil dibandingkan negara-negara asia lainnya. Penyebabnya karena masyarakat hanya menanam kangkung sebagai tanaman sampingan. Padahal jika dikembangkan tanaman kangkung segar ini bisa dihargai 1.000-3.000 rupiah per ikat, suatu bisnis yang cukup menjanjikan hanya dengan penanaman kangkung, dengan modal yang tidak harus banyak, dan jika diolah menjadi santapan lezat seperti tumisan akan menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat.
Kangkung termasuk ke dalam suku Convolvulaceae (kangkung-kangkungan). Terdapat 2 jenis tanaman kangkung yaitu kangkung air (I. Aquatica) dan kangkung darat (I. Reptans). Kangkung yang banyak dibudidayakan di masyarakat adalah kangkung darat, dan spesies yang banyak  tersebar di masyarakat adalah jenis I. Batatas L. Di dalam pembudidayaannya kangkung tanah biasanya banyak ditanam di lahan yang kecil dan bertektur kering, tetapi banyak juga yang ditanam di lahan-lahan pekarangan. Disisi lain kangkung air yang biasanya jarang dibudidayakan  oleh masyarakat bisa ditanam pada kolam-kolam kecil, sawah kurang produktif, dan sungai/rawa yang air nya tenang, karena biasanya akar tanaman kangkung air ini menempel pada tanah-tanah gambut sehingga membutuhkan air yang tidak ber-arus.
Penanaman kangkung darat sangat mudah bahkan masyarakat awam saja bisa melakukannya. Penanaman kangkung darat hanya perlu menebar benih pada bedengan, Â meskipun dinilai boros benih, cara ini lebih efektif dilakukan daripada melakukan penyemaian terlebih dahulu. Lalu terdapat satu cara lagi yaitu dengan cara ditugal yaitu dengan cara memberi jarak antar tanaman, namun kekuranngan nya membutuhkan banyak pekerja dan waktu yang lama, walaupun tingkat keborosan benih dapat diminimalisir. Perawatannya hanya pada penggunaan pupuk awal karena tanaman kangkung ini bisa bertahan pada tanah yang tidak terlalu subur. Namun tanaman kangkung ini membutuhkan banyak air, sehingga perlu penyiraman yang rutin guna mendapatkan tanaman kangkung yang segar.
Hmm, daritadi saya hanya membahas tentang produktivitas, budidaya, dan segi ekonomisnya saja. Penjelasan apa ya yang kurang? Ohh iya saya belum membahas dari segi kesehatannya.
Dari segi kesehatannya kangkung memiliki sejuta gizi dan vitamin didalamnya, Â yaitu terdapat kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, niacin, dan air. Semua gizi dan vitamin yang terkandung dalam kangkung sangat baik bagi tubuh kita, dan jika kita mengonsumsi nya secara teratur kita mendapat manfaat yang luar biasa.
Manfaat mengonsumsi  kangkung, sebagai berikut:
- Mencegah Kanker,
- Mencegah Sembelit dan Gangguan Pencernaan,
- Mencegah Diabetes,
- Mengobati Anemia,
- Mengurangi Kadar Kolesterol,
- Pengobatan Penyakit Kuning dan Gangguan Hati,
- Memperbaiki Fungsi Pankreas,
- Menjaga Kesehatan mata,
- Bersifat Anti-Radang,
- Mencegah Dehidrasi.
Masih banyak sekali manfaat kangkung bagi tubuh kita karena di dalam kangkung terdapat anti-oksidan, rendah gula, terdapat berbagai vitamin, tinggi serat dan kaya akan mineral, memiliki fosfor dan kalsium yang baik bagi tumbuh dan kembang kita terutama dalam menjaga kesehatan tulang.
Namun dibalik itu cara memasak kangkung perlu diperhatikan, jika salah akan mengakibatkan masalah  yang cukup serius. Pertama-tama kangkung perlu di cuci bersih, dan batang kangkung perlu dibelah  untuk menghindari parasit yang berada di dalam batang kangkung. Lalu pilihlah kangkung yang masih segar berwarna hijau, jika terdapat kangkung yang berwarna kuning dan layu lebih baik dibuang. Cara memasaknya pun bisa dengan berbagai cara contoh nya dengan cara di rebus, dikukus, ditumis ataupun  digoreng. Saat proses pemasakan usahakan jangan terlalu lama karena beberapa vitamin akan hancur pada suhu tinggi.  Setelah proses pemasakan lebih baik kangkung dihabiskan, jangan sekali-kali mencoba untuk memanaskan/memasaknya kembali karena hampir semua sayuran hijau akan mengeluarkan senyawa karsinogenik yaitu senyawa penyebab kanker.
Kangkung mungkin sampai saat ini masih dianggap sebelah mata oleh beberapa orang. Tetapi tanaman ini memiliki sejuta manfaat didalamnya, mulai dari  cara pembudidayaan nya yang mudah, tidak memerlukan modal yang besar, keuntungan  yang bisa berkali lipat, hingga gizi dan vitamin yang sangat banyak yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Disamping itu kaangkung juga dapat dijadikan sebagai produk buah tangan, yaitu  seperti produk keripik daun kangkung. Selain sebagai produk buah tangan, tanaman kangkung juga banyak diteliti karena digadang-gadang akan  menjadi produk obat yang bisa mengatasi banyak penyakit.
